Ketua DKPP: Ongkos Pemilu 2024 Rp 81 Triliun
Prof Dr Muhammad selaku Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum menyampaikan hal tersebut di redaksi Tribun Timur
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Alfian
Sekadar kalkulasi kasar jika ada 5 penyelenggara di 7.230 lembaga PPK maka total panitia di level kecamatan ada 36.150 orang yang dilantik KPU kabupaten/kota.
Ini belum termasuk bawaslu ada 3 orang di tiap kecamatan, berarti ada sekitar 21.690 pengawas di 7.230 kecamatan di 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi.
Jumlah ini akan membengkak sebulan sebelum pencoblosan di TPS sebab merekrut anggota PPS (kelurahan/desa), KPPS level RT/RW.
Pemilu 2024 mendatang adalah pemilu ke-13, sejak pesta demokrasi digelar kali pertama tahun 1955, atau 67 tahun lalu.
Sepanjang sejarah Indonesia, telah diselenggarakan 12 kali pemilu anggota lembaga legislatif yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, dan 2014, dan 2019.
Sekadar perbandingan, di pemilu 2019 lalu ada 193 juta orang pada pemilu kali ini merupakan yang terbesar di dunia dalam hal memilih presiden secara langsung.
Jumlah ini bertambah sebanyak 2,4 juta orang dari pemilu 2014 lalu.
Pemungutan suara dilaksanakan di 809.500 tempat pemungutan suara (TPS), di mana setiap TPS akan melayani sekitar 200 hingga 300 orang pada saat hari pencoblosan.
ebanyak 245.000 orang yang memperebutkan sekitar 20.500 kursi yang ada di 34 provinsi dan sekitar 500 kabupaten kota.
Pada hari yang sama, pemilu di Indonesia menjalankan lima pemilihan bersamaan yaitu pemilihan presiden-wakil presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
Maka pada saat pemilu nanti, para pemilih akan mendapat lima surat suara berbeda dengan warna yang berbeda pula.
Pada pemilu legislatif, sebanyak 575 orang anggota legislatif akan dipilih dari 16 partai peserta pemilu.(*)