Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kementan

Kementan Susun Strategi Tingkatkan Produksi untuk Menjamin Ketersediaan Pangan di Tengah Pandemi

Kini pertanian berupaya peningkatan produksi untuk menjamin ketersediaan pangan serta upaya wasembada pangan, khususnya beras.

Editor: Ansar
Humas Kementan RI
Tingkatkan Produksi Padi, Kementan Kenalkan Konsep IP400 dan Integrated Farming 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyiapkan strategi untuk mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 dan perubahan iklim.

Kini pertanian berupaya peningkatan produksi untuk menjamin ketersediaan pangan serta upaya wasembada pangan, khususnya beras.

Strategi Kementan  antara lain ditempuh melalui perluasan areal tanam, peningkatan produktivitas dan Indeks Pertanaman (IP) 400 atau tanam padi 4 kali setahun.

Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi menjelaskanm, salah satu supporting sistem dalam gerakan IP400.

IP400 adalah benih genjah, teknik semai culik yakni memperpendek waktu tanam, dimana waktu semai benihnya pun hanya 15 sampai 20 hari untuk kemudian ditanam.

Baca juga: Upaya Kementan Jaga Stabilisasi Perunggasan, Pengaturan dan Pengendalian Produksi

Baca juga: Peneliti UI Dukung Kementan karena Program IP400 Sangat Bagus

Penyemaianya pun diharus di luar lahan yang ditanam (bisa di pematang, pekarangan, halaman rumah, bisa menggunakan tray susun).

"Target Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo adalah produksi harus naik, produktivitas 6 ton perhektar, harus swasembada pangan pada Agustus 2022 nanti, sudah 3 tahun kita tidak impor beras umum," demikian dikatakan Suwandi pada webinar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani, kemarin Jumat (11/2/2022).

“Harus tumbuh penangkar benih genjah dan super genjah di sentra IP400 dan dikawal oleh BPSB, seperti Sukoharjo, Klaten, Sragen, Grobogan, Cilacap, dan sentra Jawa Barat lainnya," lanjut Suwandi.

Pada webinar ini, Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), Yudi Sastro menjelaskan varietas Respati selain menambah preferensi petani terhadap varietas unggul baru juga bisa menjadi pilihan baru untuk padi umur genjah.

Pada pertengahan tahun 2021, Badan Litang Pertanian Kementan baru saja melepas empat varietas padi salah satunya varietas unggul respati.

"Diharapkan dengan dilepasnya respati ini makin memperkaya varietas padi kita dan tentu kami berharap agar varietas respati ini cepat berkembang, bisa segera diadopsi para petani dalam upaya menjangkau upaya peningatan produksi pangan kita," terangnya.

Baca juga: Singkong Sumber Karbohidrat/Kalori Terbaik, Kementan Dorong Masuk Industri Pangan

Baca juga: Peneliti UI Dukung Kementan karena Program IP400 Sangat Bagus

“Dengan potensi hasil tinggi yang mencapai hasil 9,7 ton perhektar, dan rata-rata hasil 7,5 ton perhektar dari sejumlah lokasi pengujian, menjadi pilihan tersendiri bagi petani yang membutuhkan varietas umur padi genjah produksi tinggi," imbuh Yudi.

Peneliti BB Padi Sukamandi, Mira Landep Widiastuti menjelaskan hal yang perlu diperhatikan dalam produksi benih antara lain pengendalian mutu (sumber benih, roguing, isolasi), pemeliharaan tanaman (mulai semai sampai panen), proteksi tanaman dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan sertifikasi di lapang.

Sebagai contoh varietas Cakrabuana Agritan yang dilepas ditahun 2018 yang berasal dari persilangan Iradiasi Sinar Gamma Co60 dosis 0,1 kGy terhadap Inpari 13, memiliki umur tanam sekitar 104 hari setelah tanam dengan potensi hasil sebesar 10,2 ton/ha dan rata-rata hasil 7,5 ton/ha.

"Cakrabuana Agritan baik ditanam pada lahan sawah irigasi dataran rendah dan menengah sampai ketinggian 600 mdpl.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved