Sutera Sengkang
Sejarah Sutera Sengkang, Kain Indah Kebanggaan Suku Bugis Sulawesi Selatan yang Populer
Kain Tenun Sengkang merupakan salah satu warisan leluhur di Indonesia yang berasal dari suku Bugis, Sulawesi Selatan.
Dari sana pula, diketahui jika kain tenun sutera ini digunakan dalam perkawinan zaman dulu serta memiliki makna simbolik.
Penggunaan kain tenun sengkang untuk menghadiri hajatan atau dalam pernikahan juga masih ada hingga sekarang.
Selain itu, kain ini juga banyak digunakan saat Hari Raya Lebaran.
Namun, kini kain tenun sengkang juga sudah dijual kepada masyarakat umum maupun wisatawan.

Ini berbeda dengan dulu, di mana kain tenun sengkang dibuat secara terbatas untuk keperluan pribadi dan bukan merupakan barang dagangan.
Kain tenun sengkang juga berperan dalam tradisi masyarakat Bugis karena dipakai untuk mendidik anak perempuan zaman dulu.
Bahkan, ada anggapan jika orang Bugis yang tidak pintar menenun maka bisa dianggap belum sempurna.
Melanjutkan tradisi masa lalu, kain tenun sengkang pun masih dibuat dengan alat tenun tradisional hingga kini.
Namun, ada pula beberapa yang mulai menggunakan mesin.
Baca juga: Curhat Pengrajin di Kolesawangan Tana Toraja, Berharap Dapat Bantuan Alat Tenun Bukan Mesin
Baca juga: Mengenal Kain Tenun Sengkang, Jadi Materi dalam Pelajaran Tradisi Asli Nusantara di TVRI
Kain tenun sengkang sendiri punya kekhasan dalam warnanya yang terang dan mencolok.
Sementara, tiap warna pun memiliki makna berbeda dan hanya boleh dipakai kalangan tertentu.
Warna ini juga dipakai untuk membedakan apakah pemakai kain tenun sengkang merupakan perempuan dan laki-laki lajang atau sudah menikah.
Sementara, kekhasan lain dari kain tenun sengkang dapat dilihat pada tumpal.
Yang biasanya berbentuk garis-garis vertikal serta motif kembang dan harus memiliki hitungan ganjil.
Demikian sejarah kain tenun sutera Sengkang yang kini sudah dikenal mancanegara.(*)