Forum Dosen Tribun Timur
Soal Covid-19, Dekan FKM Unhas nilai Pemerintah Tak Konsisten Keluarkan Kebijakan, Kok Bisa?
Ia menganggap pemerintah masih menggunakan pendekatan lama dalam mengahadapi virus varian omicron.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR - Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin, Aminuddin menganggap pemerintah belum maksimal dalam menangani covid-19.
Ia menganggap pemerintah masih menggunakan pendekatan lama dalam mengahadapi virus varian omicron.
Padahal saat ini sudah ada mutasi virus, dan orang tahu secara ilmiah bahwa penyebaran omicron ini sangat cepat.
"Rupanya kita selalu terjebak pada masalah yang sama, tidak ada perubahan dalam hal penanganan," ucapnya lewat Forum Dosen yang disiarkan lewat YouTube dan dan Facebook Tribun Timur, Kamis (10/2/2022).
Meski angka fatalitynya rendah, tetapi mestinya yang diantisipasi dan diubah adalah pola pendekatannya.
"Vaksinasi itu pendekatan hulu, ada namanya vaksinasi sosial, vaksinasi biologis," tuturnya.
Tetapi, pemerintah kendor dalam hal vaksinasi sosial.
Misalnya, kasus yang terjadi Takalar, omicron pertama di Sulsel.
Ia mendapat virus omicron usai melakukan perjalanan dari daerah lain.
Karena itu, akademisi Unhas ini menyimpulkan, ternyata sejak awal masuk virus ini semua berasal dari transportasi.
Dimana orang berkunjung dari luar ke dalam, itulah yang berkembang.
"Tidak ada virus kemanapun seandainya ditutup ini," tegasnya.
Ia menilai, pemerintah sangat ketakutan untuk kehilangan ekonomi.
Padahal begitu ini (virus) berkembang maka ekonomi akan habis secara perlahan.
"Sehingga menurut saya kebijakannya tidak konsisten mulai dari pusat sampai ke daerah," ulasnya.
Contoh lagi, bagaiamana masyarakat diimbau untuk tidak ramai-ramai.
Baru-baru ini di CCC semua pemangku kebijakan memberi peluang untuk melakukan kegiatan ini.
Sehingga apa yang disampaikan menjadi tidak konsisten.
"Paling penting bagaimana kita mengeksekusi, yang ada hanya imbauan itulah penyebab kegagalan," tuturnya.
Disisi lain protokol kesehatan juga harus diperketat.(Tribun-Timur.com)