Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pasien Covid19 Naik 100 Persen di Sulsel

Breaking News: Pasien Covid-19 Naik 100% di Sulsel, Isolasi di Asrama Haji Makassar Mulai Terisi

Positif aktif berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulsel pada Sabtu (5/2/2022) kemarin sudah mencapai 557 kasus.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA
Kondisi gedung asrama Asrama Haji Sudiang terekam menggunakan kamera drone di Makassar, Selasa (24/8/2021). Asrama yang menjadi Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT). Ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Menteri Agama (IMA) RI No 3 tahun 2021 tentang pemanfaatan asrama haji sebagai tempat penanganan pasien Covid-19 untuk isolasi mandiri dan/atau keperluan darurat lainnya.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Arman Bausat menyebut penyebaran virus Corona di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan derastis hingga 100 persen.

Positif aktif berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulsel pada Sabtu (5/2/2022) kemarin sudah mencapai 557 kasus.

Arman mengatakan, peningkatan kasus mulai terjadi sekira dua pekan lalu diatas sepuluh kasus.

Kemudian sepekan terakhir mengalami peningkatan hingga 50 kasus pada 2 Februari 2022.

Selanjutnya, tiga hari terkahir sudah menyentuh angka 100 kasus per hari, masing-masing 106 kasus pada 3 Februari, 118 kasus pada 4 Februari, dan 123 kasus pada 5 Februari.

"Sudah 100 persen peningkatannya, dulu kita masih dibawah 10 kasus terus," ucapnya kepada Tribun Timur, Minggu (6/2/2022).

Dari 557 positif aktif, 63 diantaranya dirawat di rumah sakit, lima di ruang ICU dan 58 di ruang isolasi biasa.

Tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Sudiang juga sudah mulai terisi, sudah ada 29 pasien yang menjalani perawatan di sana. 

Ia menyampaikan, peningkatan kasus positif di Sulsel memang diprediksi terjadi pada Februari ini, mengingat kasus di Jawa sudah mengalami peningkatan sejak Januari lalu.

Apalagi, varian omicron saat ini sudah masuk di Indonesia, termasuk Sulsel. Sehingga penyebaran virus lebih cepat.

"Prediksinya kalau di Jawa sudah tinggi dua pekan kedepan wilayah Sulawesi juga akan ikut, sekarang terbukti kan," katanya.

Menurutnya, salah satu sebabnya adalah perjalanan masyarakat keluar masuk wilayah yang tak terbendung, meskipun pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memperketat arus keluar masuk Sulsel.

Kendati demikian, Arman tak mau pusing soal jenis virus yang menginfeksi masyarakat, varian apapun itu yang namanya positif covid-19 tetap harus ditangani.

"Mau omicron, delta kita tidak mau pusing, Jakarta boleh memilah-milah jenisnya karena alatnya lengkap, kita di Sulsel tidak punya alat itu, jadi intinya tetap ditangani dengan perlakuan sama," tuturnya.

Kini, pemerintah hanya akan melakukan penangan semaksimal mungkin di rumah sakit atau layanan kesehatan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved