Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Covid 19

Tak Hanya Demam, Ciri atau Gejala Covid-19 Omicron bagi yang Sudah Vaksin dan Belum

Kasus baru positif Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan angka kenaikan kendati vaksinasi juga digalakkan.

Editor: Edi Sumardi
FREEPIK
Ilustrasi virus corona atau Covid-19 varian Omicron. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kasus baru positif Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan angka kenaikan kendati vaksinasi juga digalakkan.

Hingga pada Jumat (4/2/2022), total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.446.694 kasus dan angka penambahan kasus baru per Jumat kemarin sebanyak 32.211 kasus.

Dari angka kasus tersebut, sebanyak 4.161.987 orang dinyatakan sembuh dari paparan virus corona atau jumlah penambahan pasien yang sembuh per Jumat kemarin sebanyak 7.190 orang.

Sementara, jumlah yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia bertambah 42 orang menjadi sebanyak 144.453 orang.

Jumlah kasus aktif virus corona di Indonesia kini mencapai 140.254 kasus.

Pemerintah kini mengingatkan jika ledakan kasus baru Covid-19 bisa terjadi di Indonesia hingga mencapai 150 ribu kasus dalam sehari.

Wakil Menteri Kesehatan RI atau Wamenkes Dante Saksono Harbuwono mengatakan, itu merupakan prediksi yang berdasarkan pengalaman beberapa negara lain yang telah mengalami masa puncak penularan varian Omicron.

"Negara kita mungkin akan lebih tinggi dibanding saat puncak (varian) Delta. Kalau kemarin (puncak Delta) 57.000 kasus per hari, mungkin ini sekarang sekitar 100 ribu sampai 150 ribu lebih kasus per hari," ujar Dante ketika ditemui di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kamis (3/2/2022).

Anak-anak Rentan Terinfeksi Virus Corona Varian Omicron, Ini Gejala yang Mungkin Dialami

Dante mengatakan, lonjakan kasus harian akan sangat bergantung pada penerapan protokol kesehatan (prokes) di masyarakat.

Ia berharap masyarakat lebih siap menghadapi serangan Omicron, berlajar dari kasus varian Delta pada Juli 2021 lalu.

"Sudah ada pengalaman dua tahun ini, mudah-mudahan kasusnya tidak setinggi itu. Caranya dengan menjaga protokol kesehatan. Kita berharap tidak setinggi itu," kata Dante.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko.

Indonesia, kata dia, sedang menghadapi fase awal gelombang ketiga.

“Awal gelombang itu saya sudah melihat dari (jumlah penambahan kasus) 2.000 menjadi 4.000 lalu menjadi 7.000. Itulah awal gelombang ketiga,” imbuh dia.

Selain Berpuasa, Ini Tips Pengobatan Alami Dalam Melawan Covid-19 Varian Omicron

Varian Omicron bisa tiga kali lipat lebih tinggi dibanding varian Delta pertengahan tahun lalu yang puncaknya mencapai 56 ribu kasus.

Situasi sangat mungkin terjadi jika pemerintah tidak mengambil kebijakan rem darurat.

“Akan meledak dengan cepat kalau tidak dilakukan pembatasan sosial. Kalau semua (orang) kena, (aktivitas) akan berhenti sendirinya. Puncak kasus bisa dua sampai tiga kali lipat,” kata Yunis.

Yunis meminta pemerintah dan masyarakat tidak meremehkan dampak Omicron. Meskipun tidak separah varian Delta, namun tetap ada kelompok masyarakat rentan yang perlu dilindungi.

“Bagi yang belum divaksinasi, punya komorbid dan anak di bawah 6 tahun, ini akan berat. Kita harus dengan sadar menjaga diri agar tidak menularkan pada kelompok itu,” sambung Yunis mengatakan.

Gejala Omicron 

Apa gejala jika seseorang terpapar virus corona varian Omicron?

Berdasarkan penelitian sebelumnya telah ditemukan bahwa mayoritas gejala Omicron yang dilaporkan tidak jauh berbeda dengan flu biasa.

Kendati demikian, Kepala Penyakit Menular di Penn Prebyterian Medical Center, Judith O’Donnell mengatakan, bahwa terdapat perbedaan gejala Omicron antara pasien yang telah divaksinasi dengan yang belum mendapatkan suntikan vaksin.

Apa bedanya?

Seperti diketahui, terdapat beberapa gejala yang dilaporkan dari infeksi Covid-19 seperti demam, kelelahan, batu, sesak napas, serta kehilangan penciuman dan indera pengecap.

Terkadang, orang akan mengalami gejala lain seperti hidung tersumbat, pilek, mual, muntah, bahkan diare.

Disebutkan, orang yang telah divaksinasi dan terapapar Omicron, banyak yang tidak mengalami demam.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved