Bank Syariah Indonesia
Usia Satu Tahun, Laba BSI Lampaui Target dan Tumbuh 38%
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di tahun pertama sejak merger pada Februari 2021 menorehkan kinerja positif
Dengan hadirnya BSI, ekonomi syariah bukan sekadar alternatif, namun menjadi salah satu pondasi utama perekonomian Indonesia.
Terkait digitalisasi, perseroan terus berinovasi dalam melakukan transformasi. Hal ini terlihat dari keseriusan dalam menggarap kanal digital BSI Mobile dan E-Channel.
Per Desember 2021, transaksi kumulatif BSI Mobile mencapai 124,54 juta transaksi atau tumbuh sekitar 169% secara YoY.
Hery pun menjelaskan soal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Perseroan terus meningkatkan pertumbuhan tabungan khususnya tabungan Wadiah.
Posisi Desember 2021, tabungan Wadiah tumbuh signifikan yang mencapai 15,30% secara YoY atau menjadi Rp34,10 triliun.
Sementara untuk total tabungan mencapai Rp99,37 triliun atau bertumbuh 12,84% pada kurun waktu yang sama.
Pertumbuhan tabungan tersebut berdampak kepada membaiknya biaya dana atau cost of fund yang menjadi 2,03%.
Persentase tersebut menurun dibandingkan dengan Desember 2020 yang sekitar 2,68%.
Selain dari sisi bisnis, lanjut dia, BSI pun terus mengimplementasikan prinsip keuangan berkelanjutan (sustainable finance) di semua sektor bisnis dan tanggung jawab sosial perseroan.
Upaya itu di antaranya terealisasi melalui penyaluran pembiayaan keuangan berkelanjutan yang nilainya mencapai Rp46,15 triliun atau berkontribusi 27% terhadap total portofolio pembiayaan BSI.
Sepanjang 2021, BSI pun telah menyalurkan zakat perseroan sebesar Rp102 miliar dengan fokus utama pemberdayaan ekonomi, kemanusiaan, pendidikan dan BSI Care.
Saat ini BSI memiliki 14 desa berdaya di seluruh Indonesia.
Di desa berdaya itu BSI mengembangkan potensi ekonomi desa yang meliputi sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
Sedangkan BSI Care menyasar generasi milenial melalui program BSI Scholarship yang bekerja sama dengan 31 kampus ternama di Indonesia.