Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Virus Corona

Jangan Dianggap Enteng, Kenali Gejala Omicron pada Anak

Apalagi varian ini memiliki daya jangkit yang sangat tinggi dibanding varian sebelumnya, varian Delta.

Editor: Muh. Irham
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi virus corona Varian Omicron 

TRIBUN-TIMUR.COM - Indonesia saat ini memasuki gelombang ketiga serangan virus corona. Per hari ini, tercatat 12.422 kasus baru dan 18 orang meninggal dunia.

Munculnya varian baru Omicron membuat suasana makin runyam. Apalagi varian ini memiliki daya jangkit yang sangat tinggi dibanding varian sebelumnya, varian Delta.

Secara umum, gejala Omicron tidak terlalu berbeda pada anak. Namun, keparahan gejala yang ditimbulkan bisa jadi lebih parah dibandingkan orang dewasa.

Hal ini dikarenakan sebagian besar anak masih terlalu muda untuk mendapatkan vaksin. Untuk itu, mengenali gejala Omicron pada dewasa apalagi anak amat penting agar tak salah penanganan.

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengimbau masyarakat untuk tidak menganggap remeh apabila sedang mengalami flu.

Ia mengatakan, flu memiliki gejala yang sangat mirip dengan Covid-19 varian Omicron, seperti pilek atau hidung tersumbat disertai batuk dan badan lemas.

"Jadi memang mirip-mirip dengan influenza tapi ada juga tambahannya nyeri kepala dan badannya lemas, ini mirip banget dengan flu. Oleh sebab itu, untuk kondisi Omicron yang sudah mulai marak ini, jangan terlalu menganggap enteng flu," kata Erlina dalam acara diskusi yang digelar MNC Trijaya, Sabtu (29/1/2022).

Erlina menilai, masih banyak orang yang menganggap enteng gejala tersebut sebagai flu atau pilek biasa.

Padahal jika ternyata positif Omicron, mereka dapat menularkannya kepada banyak orang.

Menurut dia, kasus Omicron yang terdeteksi saat ini hanyalah sebagian kecil. Ia meyakini masih banyak orang yang enggan memeriksakan diri karena menganggap gejala yang mereka rasakan adalah flu biasa.

"Pasien-pasien yang flu, terutama yang nyeri tenggorok atau sakit tenggorok, itu saya sarankan untuk pemeriksaan PCR dan terbukti biasanya positif dan biasanya ini yang Omicron," ujar Erlina.

Erlina mengingatkan, pemeriksaan harus dilakukan untuk memberi kepastian terkait penyakit yang dialami serta agar tidak menularkan kepada orang lain, khususnya keluarga terdekat.

"Kalau ini tidak terkonfirmasi sebagai Covid atau Omicron, itu biasanya mereka santai, ini flu biasa, pilek biasa, ini berpotensi untuk menularkan kepada orang banyak," kata dia.

Gejala Omicron pada anak

Berikut adalah gejala Omicron pada anak yang paling sering muncul:
- Lelah
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Pilek dan bersin-bersin
- Demam
- Batuk

Terdapat pula beberapa gejala ringan yang mungkin menyertai infeksi Covid-19 pada anak, seperti diare dan mual.

Selain itu, waspadai beberapa gejala parah yang pernah ditemukan pada anak yang terinfeksi varian Omicron.

Gejala parah Omicron pada anak antara lain sesak napas, bibir menjadi biru, dan kejang.

Apa yang harus dilakukan jika anak terkena Omicron?

Anak yang terinfeksi Covid-19 memiliki risiko terkena MIS-C atau Multisystem Inflammation Syndrome in Children.

Sindrom ini menyerang sebagian kecil anak yang terinfeksi Covid-19. Umumnya anak terkena sindrom ini ditandai dengan demam lebih dari 38 derajat Celsius dalam periode yang cukup panjang.

Selain gejala tersebut, Anda juga harus waspada terhadap gejala parah yang telah disebutkan di atas. Jika anak mengalami salah satu gejala parah di atas, maka sebaiknya segera bawa anak Anda ke dokter.

Gejala ringan selain gejala-gejala yang menjadi perhatian, cukup ringan dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Anda bisa tetap merawat anak Anda di rumah. Manfaatkan telemedicine untuk kontak dengan dokter mengenai obat dan hal-hal yang perlu Anda perhatikan.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved