Edy Mulyadi
Nasib Edy Mulyadi Setelah Tak Patuhi Perintah Polri Soal Kalimantan Tempat Jin, Rekam Jejak Bocor
Ucapan Edy Mulyadi yang dimuat di channel YouTube Mimbar Tube tersebut ramai dan dikecam banyak kalangan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Edy Mulyadi mangkir dari panggilan Mabes Polri pada Jumat (28/1/2022).
Edy Mulyadi, seharusnya sudah diperiksa setelah menyebut Kalimantan sebagai tempat jin membuang anak.
Ucapan Edy Mulyadi yang dimuat di channel YouTube Mimbar Tube tersebut ramai dan dikecam banyak kalangan.
Edy Mulyadi dianggap telah menghina orang Kalimantan.
Edy melontarkan pernyataan itu saat mengkritik pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
"Bisa memahami gak, ini ada tempat elit punya sendiri yang harganya mahal punya gedung sendirian lalu dijual pindah ke tempat jin buang anak," ujar Edy dalam video di channel YouTube Mimbar Tube.
Baca juga: Catat! Pemilihan Rektor Unhas Disiarkan Langsung di Youtube, Berikut Linknya
Baca juga: Maaf Edy Mulyadi Tak Diterima, Warga Dayak Gelar Ritual Potong Babi: Ini Kematianmu!
"Pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo ngapain bangun di sana," katanya, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menegaskan polisi sudah melayangkan surat panggilan kedua.
Edy dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada Senin, 31 Januari 2022.
Jika tidak memenuhi panggilan, polisi akan menjemput yang bersangkutan.
Video keterangan Brigjen Ahmad Ramadhan:
Sehari sebelumnya perwakilan masyarakat Suku Dayak menyambangi Komisi III DPR RI.
Mereka memohon dukungan DPR untuk mengawal kasus penghinaan terhadap orang Kalimantan yang dilakukan Edy Mulyadi.
Edy Mulyadi mengatakan Kalimantan sebagai tempat jin buang anak.
Sontak masyarakat Suku Dayak protes dan melakukan aksi besar-besaran.
Baca juga: Edy Mulyadi: Saya Minta Maaf Kalau itu Dianggap Melukai Masyarakat Kalimantan
Baca juga: Deretan Fakta Edy Mulyadi Sosok Pria Berani Hina Kalimantan dan Prabowo, Kini Dalam Masalah
Siapa sebenarnya Edy Mulyadi?
Setelah menuai kecaman, Edy Mulyadi akhirnya menyampaikan permintaan maaf.
Edy Mulyadi menjelaskan istilah yang dikatakan tersebut merujuk pada tempat yang jauh.
"Tempat jin buang anak itu hanya istilah untuk menggambarkan tempat yang jauh, terpencil," katanya pada Senin (24/1/2022), dikutip dari Channel Youtube Bang Edy.
Edy mengaku tidak ada maksud untuk menghina.
Iklan untuk Anda: Lelaki Jakarta Temukan Cara Tumbuhkan Rambut dalam Hitungan Hari
Advertisement by
"Cuman yang saya sampaikan tempat jin buang anak itu untuk menggambarkan lokasi yang jauh," kata Edy.
Permintaan maaf ini disampaikan Edy Mulyadi saat pertemuan sejumlah tokoh Kalimantan yang dipimpin oleh dosen FISIP Universitas Islam Kalimantan, Muhammad Uhaib As'ad.
Baca juga: Siapa Edy Mulyadi? Berani Sebut Prabowo Macan Mengeong hingga Hina IKN di Kalimantan
Baca juga: Deretan Fakta Edy Mulyadi Sosok Pria Berani Hina Kalimantan dan Prabowo, Kini Dalam Masalah
Profil Edy Mulyadi
Tidak banyak informasi pribadi mengenai Edy Mulyadi di dunia maya.
Namun, Edy Mulyadi mengaku sebagai wartawan.
Diberitakan Tribunnews.com pada 17 Desember 2020 lalu, dalam salah satu reportasenya, Edy menggunakan rompi bertuliskan Forum News Network (FNN).
Dikutip dari laman fnn.co.id, nama Edy Mulyadi tercantum sebagai Dewan Redaksi.
FNN bernaung di bawah PT Forum Adil Mandiri yang berkantor di Jl Majapahit Jakarta Pusat.
Edy Mulyadi juga diketahui mengelola channel Youtube, Bang Edy Channel.
Saat dilihat Tribunnews.com pada Senin (24/1/2022), Channel Youtube ini memiliki 214 ribu subscriber.
Kebanyakan kontennya berisi kritikan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi.
Pada Pemilu Legislatif 2019 lalu, Edy masuk ke dunia politik.
Ia menjadi caleg Partai Keadilan Sejahtera.
Hal itu dibenarkan oleh Juru Bicara (Jubir) PKS, Ahmad Mabruri.
Baca juga: Sederet Aksi Kontroversial Edy Mulyadi, Diduga Hina Kalimantan hingga Sebut Prabowo Macan Mengeong
Baca juga: Sosok Edy Mulyadi Ramai Dihujat usai Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Rupanya Caleg Gagal PKS
Namun, setelah proses pemilu usai hingga kini, Edy Mulyadi tidak aktif di struktur level manapun dan bukan pejabat struktur PKS.
"Yang bersangkutan pernah jadi caleg pada 2019 lalu tapi setelah itu tidak aktif di kepengurusan PKS," kata Mabruri saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (24/1/2022).
Selain itu, Edy Mulyadi juga tercatat sebagai Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional pengawal Fatwa (GNPF).
Pernah Dipanggil Polisi
Dalam catatan Tribunnews.com, Edy Mulyadi pernah dipanggil polisi sebagai saksi terkait kasus bentrokan FPI-Polri di jalan Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
Edy Mulyadi dipanggil dalam surat bernomor S.Pgl/2792/XII/2020/Dit Tipidum tanggal 11 Desember 2020.
Dalam surat itu, Edy diperiksa sebagai saksi dalam dugaan tindak pidana di muka umum secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang.
Hal itu terkait video reportase yang ia buat pada 8 Desember 2020.
Sempat mangkir, Edy akhirnya memenuhi panggilan polisi pada 17 Desember 2020.
Edy menyampaikan kedatangannya hanya untuk mengklarifikasi terkait pemanggilan pemeriksaan yang dilakukan pada hari ini di Bareskrim Polri.
Dia mengaku tak mengetahui materi pemeriksaannya hari ini.
"Nggak ngerti kita makanya mau dateng. Kemarin saya udah kasih tau ke penyidik saya berhalangan ada kegiatan lain," kata Edy di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (17/12/2020).
(Tribunnews.com/TribunMedan)