PSM Makassar
Kalahkan Barito Putera 2-1, Pelatih PSM Makassar Joop Gall Puji Kerja Keras Wiljan Pluim Cs
PSM Makassar sukses mengalahkan PS Barito Putera dengan skor 2-1 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Jumat (28/1/2022) malam.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar sukses mengalahkan PS Barito Putera dengan skor 2-1 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Jumat (28/1/2022) malam.
Tiga gol tercipta di pertandingan pekan ke-21 ini lahir di babak pertama.
Gol pembuka diciptakan oleh Yakob Sayuri di menit 22.
Laskar Pinisi menggandakan keunggulan 10 menit berselang lewat sundulan Willem Jan Pluim setelah manfaatkan umpan Zulkifli Syukur.
Barito Putera memperkecil selisih gol di menit 26 melalui Rafael Silva.
Di babak kedua pertandingan berlangsung sengit. Saling balas serangan dilakukan kedua tim.
Namun, hingga 90 menit pertandingan tak ada lagi gol tercipta.
Kemenangan ini membuat PSM naik ke peringkat sembilan dengan 27 poin.
Wiljan Pluim cs berhasil membalas kekalahan pada pertemuan pertama.
Pelatih PSM, Joop Gall menyebut, timnya bisa menciptakan lebih banyak gol, tapi peluang dari Ilham Udin Armaiyn dan Pluim belum menemui sasaran.
Kendati demikian, ia puas dengan kemenangan 2-1 atas Barito Putera. Tiga poin memberikan semangat dan kepercayaan diri baru bagi pemainnya.
"Tiga poin memberikan semangat baru dan kepercayaan diri baru. Di papan klasemen kita bisa melihat ke atas, yang mana tangga klasemen bisa kita naiki," katanya saat konferensi pers usai pertandingan.
Pelatih berpaspor Belanda ini mengaku senang dengan semangat dan kerja keras ditunjukkan anak asuhnya.
"Saya sangat senang dengan semangat dan kerja keras pemain saya. Kadang apa yang mereka lakukan tidak bagus, tapi kerja keras itu selalu terlihat di pertandingan tadi (red, lawan Barito Putera," akunya.
Jeda kompetisi FIFA Match Day kurang lebih tujuh hari dimanfaatkan baik oleh Joop Gall mencari sistem permainan yang cocok bagi PSM.
Ia berasal dari negara Belanda yang memainkan total football.
Bola dimainkan dari satu lini ke lini selanjutnya, dari kaki ke kaki untuk mencoba menciptakan peluang berbuah gol.
Namun, setelah menganalisa tiga pertandingan awal di seri keempat Liga 1, Joop Gall menyebut PSM belum siap menerapkan total football.
"Setelah saya analisa dari tiga pertandingan yang dilakukan, kita belum siap melakukan atau menerapkan sistem ini," sebutnya.
Kesalahan passing masih kerap dilakukan di tiga pertandingan sebelumnya. Menurut dia, dengan kesalahan seperti itu lawan terlihat semakin kuat.
Makanya, pelatih 58 tahun ini berdiskusi dengan asisten pelatih untuk melakukan pendekatan sistem mana yang paling realistis dengan kualitas yang dimiliki sekarang.
"Kita terlalu banyak membuat kesalahan dari segi teknis. Untuk pertandingan ini, saya mau kita long ball ke depan, mulai dari sini kita bertarung coba bermain bola ketika bola berada di pertahanan lawan," tutur Joop Gall.
Dia coba memanfaatkan pemain sayap yang memiliki kecepatan yakni Yakob Sayuri dan Patrick Kallon. Sementara Ilham Udin beroperasi sebagai ujung tombak serangan.
"Kita coba cari Pluim, dari Pluim kita andalkan kecepatan dari pemain sayap," terang mantan asisten pelatih Guangzhou City ini.
Joop Gall pun telah menganalisa permainan Barito Putera. Dia melihat Laskar Antasari cenderung memainkan formasi 4-2-4 ketika mendapat bola.
Hal inilah coba dimanfaatkan, ketika pemainnya berhasil mendapatkan bola, ada jarak di lini tengah dari Barito Putera. Dari situ timnya memainkan permainan.
"Kita coba terapkan taktik tersebut. Saya senang itu berfungsi dengan baik. Saya senang dengan pemain saya, apa lagi Yakob mencetak gol ke gawang mantan klubnya," paparnya.
"Biasanya saya adalah tipikal pelatih yang tidak grasak-grusuk di bench, tapi saya tahu kondisinya, saya harus lebih banyak coaching diteknikal area untuk memastikan bahwa pemain kita mengikuti lawannya," pungkas Joop Gall.