PSM Makassar
Kalahkan Barito Putera 2-1, Pelatih PSM Makassar Joop Gall Puji Kerja Keras Wiljan Pluim Cs
PSM Makassar sukses mengalahkan PS Barito Putera dengan skor 2-1 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Jumat (28/1/2022) malam.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
Ia berasal dari negara Belanda yang memainkan total football.
Bola dimainkan dari satu lini ke lini selanjutnya, dari kaki ke kaki untuk mencoba menciptakan peluang berbuah gol.
Namun, setelah menganalisa tiga pertandingan awal di seri keempat Liga 1, Joop Gall menyebut PSM belum siap menerapkan total football.
"Setelah saya analisa dari tiga pertandingan yang dilakukan, kita belum siap melakukan atau menerapkan sistem ini," sebutnya.
Kesalahan passing masih kerap dilakukan di tiga pertandingan sebelumnya. Menurut dia, dengan kesalahan seperti itu lawan terlihat semakin kuat.
Makanya, pelatih 58 tahun ini berdiskusi dengan asisten pelatih untuk melakukan pendekatan sistem mana yang paling realistis dengan kualitas yang dimiliki sekarang.
"Kita terlalu banyak membuat kesalahan dari segi teknis. Untuk pertandingan ini, saya mau kita long ball ke depan, mulai dari sini kita bertarung coba bermain bola ketika bola berada di pertahanan lawan," tutur Joop Gall.
Dia coba memanfaatkan pemain sayap yang memiliki kecepatan yakni Yakob Sayuri dan Patrick Kallon. Sementara Ilham Udin beroperasi sebagai ujung tombak serangan.
"Kita coba cari Pluim, dari Pluim kita andalkan kecepatan dari pemain sayap," terang mantan asisten pelatih Guangzhou City ini.
Joop Gall pun telah menganalisa permainan Barito Putera. Dia melihat Laskar Antasari cenderung memainkan formasi 4-2-4 ketika mendapat bola.
Hal inilah coba dimanfaatkan, ketika pemainnya berhasil mendapatkan bola, ada jarak di lini tengah dari Barito Putera. Dari situ timnya memainkan permainan.
"Kita coba terapkan taktik tersebut. Saya senang itu berfungsi dengan baik. Saya senang dengan pemain saya, apa lagi Yakob mencetak gol ke gawang mantan klubnya," paparnya.
"Biasanya saya adalah tipikal pelatih yang tidak grasak-grusuk di bench, tapi saya tahu kondisinya, saya harus lebih banyak coaching diteknikal area untuk memastikan bahwa pemain kita mengikuti lawannya," pungkas Joop Gall.