Parepare
Budayawan Parepare Dorong Penggunaan Bahasa Bugis Berjenjang
Diskusi tersebut mengangkat tema aksara bugis ditengah kemajuan peradaban.
Penulis: M Yaumil | Editor: Saldy Irawan
Mustadiran berpendapat penggunaan bahasa daerah bisa di masukkan di papan nama jalan.
"Dulu kita punya nama jalan dengan bahasa daerah sekarang sudah tidak ada," katanya dalam sesi diskusi.
Bahasa daerah juga merupakan identitas sebuah kota.
"Identitas kota kita banyak, termasuk aksara daerah," ujarnya.
Selain itu, kata kabid kebudayaan itu, bahasa di ajarkan bisa di ajarkan melalui media-media modern
"Diajar pantun,pidato, puisi menggunakan bahasa daerah," tambahnya.
"Juga bisa bikin video-video pendek menggunakan bahasa daerah," lanjutnya.
Mustadiran berharap, agar kegiatan semacam ini terus berlanjut.
"Semoga ini berlanjut terus dan kami pemerintah daerah akan memfasilitasi," jelasnya
Rahmaniar menjelaskan bahwa bahasa daerah dapat dilihat dari tiga segi.
Pertama, lontara sebagai sejarah, dua lontara sebagai ilmu pengetahuan, dan tiga lontara sebagai tulisan.
Menurutnya, lontara bersifat silabis atau ketika di sebutkan akan banyak bunyi yang muncul.
Selanjutnya, dirinya, ingin merangkul guru bahasa daerah, saling berbagi pengetahuan.
Rahmaniar, berharap dari agenda ini masyarakat Parepare bisa melestarikan bahasa daerah dan budayanya.
Laporan kontributor TribunParepare.com/M.Yaumil