Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Abdul Rachman & M Arfan Jadi Tumbal Kemenangan PSM Vs Barito Putera, Dipastikan Absen Lawan Persib

PSM Makassar dipastikan tak diperkuat M Arfan dan Abdul Rachman di pekan ke-22 Liga 1 Indonesia 2021/2022 melawan Persib Bandung

Editor: Alfian
TRIBUN TIMUR/GRAFIS
Pemain PSM Makassar, M Arfan dan Abdul Rachman 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kemenangan PSM Makassar atas Barito Putera sudah sepatutnya dirayakan para pemain, official dan seluruh suporter tim berjuluk Laskar Pinisi ini.

Namun, sayangnya di tengah kegembiraan meraih tiga poin pada laga pekan ke-21 Liga 1 Indonesia 2021/2022 itu, skuat PSM Makassar juga harus menelan pil pahit.

Pasalnya dua pemain PSM Makassar yakni Abdul Rachman dan M Arfan menjadi ‘tumbal’ pada laga tersebut.

M Arfan dan Abdul Rachman dipastikan akan absen pada laga pekan selanjutnya menghadapi Persib Bandung.

Sekedar diketahui, PSM Makassar bakal berjumpa Persib pada pekan ke-22 Liga 1 2021/2022, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: Joop Gall Ungkap Trik PSM Tekuk Barito Putera, Meski Tak Mainkan Striker Murni

Baca juga: Kalahkan Barito Putera 2-1, Pelatih PSM Makassar Joop Gall Puji Kerja Keras Wiljan Pluim Cs

Partai super big match antara PSM vs Persib ini tentu menjadi laga yang cukup dinanti-nanti.

Mengingat PSM Makassar maupun Persib sama-sama merupakan tim dengan basis suporter yang cukup besar dan juga tim era Perserikatan.

Terlebih lagi pertemuan PSM vs Persib sekaligus akan menjadi laga reuni bagi Robert Alberts dan Marc Klok yang sebelumnya pernah berseragam PSM.

Laga tersebut juga akan menjadi pembuktian siapa pelatih asal Belanda terbaik, apakah Robert Alberts bersama Persib atau Joop Gall bersama PSM.

Terlepas dari itu, di kubu PSM tentu mengalami kerugian sebab bakal tampil pincang menghadapi Persib.

Dua pilar utamanya yakni M Arfan dan Abdul Rachman dipastikan absen sebab terhalang aturan akumulasi kartu kuning.

Kedua pemain PSM Makassar ini diganjar masing-masing satu kartu kuning pada laga kontra Barito Putera.

M Arfan dan Abdul Rachman pun berdasarkan data yang diperoleh dari situs resmi PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 1 2021/2022 masing-masing sudah mengantongi lima kartu kuning secara keluruhan.

Sesuai regulasi Pasal 53 tentang Kartu Kuning dan Kartu Merah, pemain yang mengantongi akumulasi tiga kartu kuning pertama harus menjalani sanksi atau absen satu kali di pertandingan berikutnya.

"Pemain yang memperoleh akumulasi 3 kartu kuning dalam 3 Pertandingan yang berbeda selama berlangsungnya Liga 1, tidak diperkenankan untuk bermain 1 kali Pertandingan pada pertandingan berikutnya setelah akumulasi tersebut tercapai.”

“Aturan ini juga berlaku untuk kelipatan berikutnya (kelima, ketujuh, kesembilan, dan seterusnya)." bunyi pasal 53 regulasi Liga 1.

Padahal M Arfan dan Abdul Rachman merupakan pilar penting di skuat PSM.

Keduanya bahkan pada laga kontra Barito Putera bermain sepanjang 90 menit.

Taktik Jitu PSM

Joop Gall membuktikan dirinya bukanlah pelatih sembarangan.

Meski Joop Gall sempat mendapat kritikan lantaran dalam tiga laga awal dirinya mengarsiteki PSM Makassar bermain kurang meyakinkan.

Namun pada pertandingan keempat atau pekan ke-21 Liga 1 Indonesia 2021/2022 kontra Barito Putera, Jumat (28/1/2022) malam, taktik jitunya membuahkan tiga poin untuk PSM Makassar.

Joop Gall mengaku memiliki trik tersendiri.

Apalagi pada laga tersebut skuat PSM Makassar tak memainkan pemain dengan tipikal striker murni.

Laga yang berlangsung di Stadion Sujana, Denpasar, itu dimenangkan PSM Makassar dengan skor 1-2 atas Barito yang pada pertemuan tersebut bertindak sebagai tuan rumah.

Dua gol PSM Makassar dicetak Yakob Sayuri dan Wiljan Pluim.

Sementara gol semata wayang Barito Putera datang dari kaki Rafael Silva.

Joop Gall menyebut, PSM Makassar bisa menciptakan lebih banyak gol, tapi peluang dari Ilham Udin Armaiyn dan Pluim belum menemui sasaran.

Kendati demikian, ia puas dengan kemenangan tersebut. Tiga poin memberikan semangat dan kepercayaan diri baru bagi pemainnya.

"Tiga poin memberikan semangat baru dan kepercayaan diri baru. Di papan klasemen kita bisa melihat ke atas, yang mana tangga klasemen bisa kita naiki," ucapnya saat konferensi pers usai pertandingan.

Pelatih berpaspor Belanda ini mengaku senang dengan semangat dan kerja keras ditunjukkan anak asuhnya.

"Saya sangat senang dengan semangat dan kerja keras pemain saya. Kadang apa yang mereka lakukan tidak bagus, tapi kerja keras itu selalu terlihat di pertandingan tadi (red, lawan Barito Putera," akunya.

Jeda kompetisi FIFA Match Day kurang lebih tujuh hari dimanfaatkan baik oleh Joop Gall mencari sistem permainan yang cocok bagi PSM.

Ia berasal dari negara Belanda yang memainkan total football. Bola dimainkan dari satu lini ke lini selanjutnya, dari kaki ke kaki untuk mencoba menciptakan peluang berbuah gol.

Namun, setelah menganalisa tiga pertandingan awal di seri keempat Liga 1, Joop Gall menyebut PSM belum siap menerapkan total football.

"Setelah saya analisa dari tiga pertandingan yang dilakukan, kita belum siap melakukan atau menerapkan sistem ini," sebutnya.

Kesalahan passing masih kerap dilakukan di tiga pertandingan sebelumnya.

Menurut dia, dengan kesalahan seperti itu lawan terlihat semakin kuat.

Makanya, pelatih 58 tahun ini berdiskusi dengan asisten pelatih untuk melakukan pendekatan sistem mana yang paling realistis dengan kualitas yang dimiliki sekarang.

"Kita terlalu banyak membuat kesalahan dari segi teknis. Untuk pertandingan ini, saya mau kita long ball ke depan, mulai dari sini kita bertarung coba bermain bola ketika bola berada di pertahanan lawan," tutur Joop Gall.

Dia coba memanfaatkan pemain sayap yang memiliki kecepatan yakni Yakob Sayuri dan Patrick Kallon. Sementara Ilham Udin beroperasi sebagai ujung tombak serangan.

"Kita coba cari Pluim, dari Pluim kita andalkan kecepatan dari pemain sayap," terang mantan asisten pelatih Guangzhou City ini.

Joop Gall pun telah menganalisa permainan Barito Putera.

Dia melihat Laskar Antasari cenderung memainkan formasi 4-2-4 ketika mendapat bola.

Hal inilah coba dimanfaatkan, ketika pemainnya berhasil mendapatkan bola, ada jarak di lini tengah dari Barito Putera. Dari situ timnya memainkan permainan.

"Kita coba terapkan taktik tersebut. Saya senang itu berfungsi dengan baik. Saya senang dengan pemain saya, apa lagi Yakob mencetak gol ke gawang mantan klubnya," paparnya.

"Biasanya saya adalah tipikal pelatih yang tidak grasak-grusuk di bench, tapi saya tahu kondisinya, saya harus lebih banyak coaching diteknikal area untuk memastikan bahwa pemain kita mengikuti lawannya," pungkas Joop Gall.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved