Jaringan Organisasi Terlarang di Sulsel
Disebut Terafiliasi ISIS, Pimpinan Ponpes Tuju-tuju Bone Minta Polda Usut Penyebar Pesan Berantai
Pimpinan Darul Huffadh Tuju-tuju Bone, melaporkan pesan berantai menyebut pondok pesantren dipimpinnya serta beberapa lainnya terafiliasi ISIS.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pimpinan Darul Huffadh Tuju-tuju Bone, melaporkan pesan berantai menyebut pondok pesantren dipimpinnya serta beberapa lainnya terafiliasi ISIS.
"Ini sementara kita akan ke Cyber Polda Sulsel untuk mengadukan ini," kata Direktris Pondok Pesantren Putri Darul Huffadh, Sa'diah Lanre saat ditemui di Jl Sultan Alauddin, Makassar, Jumat (28/1/2022) siang.
Menurutnya, pesan berantai tersebut perlu diklarifikasi langsung ke aparat kepolisian.
Pasalnya, jika benar ada indikasi ditemukan BNPT, pihaknya mengaku bersedia untuk diperiksa lebih lanjut.
"Kalau pun ditemukan ada indikasi ayo temui kami, datang ke pondok kami silahkan dikonfirmasi langsung," ujar Sa'diah Lanre.
Namun, jika tidak benar, maka polisi kata Sa'diah Lanre harus mengusut pelaku yang membuat pesan berantai itu.
"Polisi harus usut tuntas penyebab selebaran ini, karena ini sudah mencemarkan nama baik pondok pesantren kami," jelasnya.
Sebab, kata Sa'dia, semenjak Pondok Pesantren Darul Huffadh Tuju-tuju berdiri pada 1975, pihaknya mengaku kerap berkoordinasi dan bekerja sama dengan aparat kepolisian serta pemerintah setempat.
Baca juga: Breaking News: Beredar di WhatsApp, Belasan Ponpes di Sulsel Diduga Terafiliasi Organisasi Terlarang
Sebelumnya diberitakan, Beredar pesan berantai di sejumlah grup WhatsApp menyebut sejumlah pondok pesantren terafiliasi ISIS di Indonesia.
Dalam pesan berantai itu, disebutkan sebanyak 13 pondok pesantren terafiliasi ISIS.
Di mana 13 pesantren itu berada di beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan
Turut disebut, bahwa pesan berantai itu bersumber dari rilis Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Namun, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana dikonfirmasi, belum membenarkan.
"Belum ada," singkat Kombes Komang Suartana saat dikonfirmasi via WhatsApp, Jumat (28/1/2022) siang.
Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana turut dikonfirmasi belum memberikan keterangan. (*)