Sudah 7 Tahun Bakso Bangkai Ayam Dijual di 3 Pasar Besar, Polisi Pamerkan Wajah Penjualnya
Hati-hatilah saat membeli bakso, jangan sampai bakso yang anda beli merupakan bakso dari bangkai ayam atau ayam mati kemarin ( tiren ).
Namun awalnya suami istri ini membuat bakso dengan daging ayam segar, karena harga ayam segar naik maka keduanya memilih menggunakan ayam tiren sejak 2015 lalu.
"Karena harga ayam tinggi dan tidak dapat untung, maka yang bersangkutan pakai ayam tiren tahun 2015. Sehingga motifnya ini ingin dapat keuntungan lebih besar," jelas Ihsan mengatakan.

Adapun keuntungan didapatkan karena membeli ayam tiren Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per kilogramnya, sementara ayam segar diatas Rp 20 ribu per kilogram.
Dalam sehari keduanya bisa memproduksi 35 kilogram daging ayam tiren untuk menjadi 75 kilogram bakso ayam.
"Untuk keuntungan keduanya Rp 500 ribu perhari," ucap Ihsan.
Dijual ke 3 pasar besar
Ihsan mengatakan, bakso hasil buatan pasutri ini dijual ke tiga pasar besar di Kota Yogyakarta, yaitu Pasar Demangan, Pasar Kranggan, dan Pasar Giwangan.
Alasannya, karena tidak ada saingan, kalau di Bantul sudah banyak bakso ayam.
"Jadi di Bantul tidak ada, tiga pasar itu di Kota Yogyakarta yakni Pasar Demangan, Pasar Kranggan dan Pasar Giwangan," ucap Ihsan.
Kedua pelaku kini terjerat pasal 204 ayat (1) KUHP atau pasal 62 ayat (1) UU RI Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen atau UU Nomor 12 tahun 2012 tentang pangan perubahan atas UU Nomor 7 tahun 1996 tentang pangan.
Keduanya terancam penjara 15 tahun.
Ihsan menyebut, polisi juga masih mendalami suplier ayam tiren dari kedua tersangka ini.
Bukan tidak mungkin, suplier juga bisa terjerat.
"Masih berproses karena bagaimanapun koordinasi dengan kejaksaan terkait pengembangan kasus termasuk suplier kamk dalami. Untuk saat ini kami tahan pasangan suami isti memproduksi menjual," kata dia.(*)