Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto Dampingi Jokowi Lepas Ekspor Perdana Tahun 2022 Smelter Grade Alumina di KEK Riau
Nilai dari ekspor perdana pada tahun 2022 ini mencapai Rp104 Miliar dengan volume 21.001 ton.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat hilirisasi bahan tambang untuk menciptakan nilai tambah di dalam negeri.
Selain itu, Indonesia akan mendapatkan manfaat dari hilirisasi berupa pajak dari perusahaan, penerimaan negara dan memperluas lapangan kerja.
Untuk setiap 2 ton SGA yang dihasilkan akan bernilai US$770, maka terjadi kenaikan nilai tambah dari 6 ton bauksit menjadi 2 ton SGA sebesar 4 kali. Untuk setiap ton alumunium ingotyang dihasilkan dari 2 ton SGA bernilai US$3.174, atau terjadi kenaikan sebesar 4 kali.
Sehingga, dapat disederhanakan pengolahan 6 ton bauksit menjadi 1 ton aluminium ingot akan memberikan kenaikan nilai tambah sebesar 16 kali.
KEK Galang Batang merupakan salah satu contoh atau role model dalam pengembangan kawasan dan industri yang dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan ekspor.
Hingga akhir tahun 2021, jumlah investasi yang telah direalisasikan sebesar Rp15,7 triliun dari rencana total investasi sebesar Rp36,25 triliun yang akan direalisasikan sepenuhnya pada tahun 2025.
Saat ini, jumlah tenaga kerja yang telah terserap sebanyak 3.480 orang dan diharapkan pada tahun 2025 jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 13 ribu orang.
Pengembangan KEK Galang Batang sejalan dengan pengembangan terintegrasi Kawasan Batam Bintan Karimun yang telah disusun dalam bentuk Rencana Induk Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun yang akan mensinergikan pengembangan kawasan utama agar wilayah ini semakin kompetitif, berdaya saing, dan semakin berkembang. (*)
