Beras BPNT Berkutu di Bulukumba
Warga di Bulukumba Keluhkan Beras BPNT Warna Kuning dan Berkutu: Kalau Dimasak Nasinya Bau
Warga Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba menerima Beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tidak layak dikonsumsi.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sukmawati Ibrahim
"Ini beras dari supplier, Mutahir namanya," kata dia.
Kepala Desa Bontonyeleng, Andi Baso Mauragawali dikonfirmasi, meminta pemerintah mengevaluasi.
Mulai dari koordinator pendamping, supplier hingga agen agar tidak lagi terulang penyaluran bantuan tidak berkualitas kepada masyarakat.
"Ini ada permainan, apakah penyedia atau siapa yang menetukan, karena ini kita tidak tahu, desa tidak pernah dilibatkan, khusunya pembagian kepada warga," kata Opu, sapaannya.
Baca juga: Orang Meninggal Kok dapat Jabatan? Ketua Partai Berkarya Minta Bupati Bulukumba Evaluasi BKPSDM
Apalagi penerima manfaat di Bontonyeleng kurang lebih 200 KPM.
"Kasihan masyarakat saya kalau begini. Padahal kita ini penghasil beras, namun kualitas yang dimakan masyarakat sangat mengkhawatirkan," sesalnya.
Koordinator Kabupaten BPNT Bulukumba, Ahmad Karyadi yang dikonfirmasi mengatakan tidak tahu menahu siapa penyuplai beras kepada masyarakat.
Pasalnya, itu ditentukan oleh para agen terkait siapa akan menyuplai barang kepada mereka.
Untuk di Bulukumba katanya, penerima manfaat ada 31 ribu lebih masyarakat.
Itu terdiri dari 22 ribu BPNT dan 9 ribu tambahan BPNT PPKM.
"Yang menentukan supplier itu agen, saya yang berkoordinasi kepada mereka, makanya 2022 ini akan mengevaluasi para agen yang tidak bisa menyuplai barang sendiri, karena dianggap tak mampu," katanya. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi