Teropong
Menulislah!
Menulis diartikan sebagai “Kegiatan menuangkan gagasan, ide, pendapat, pengalaman, pengetahuan dalam bentuk tertulis
Apa yang dapat kita saksikan saat ini adalah berkat adanya tulisan.
Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan manusia dapat diperoleh berkat dengan adanya bahan tulisan yang telah didokumentasikan.
Seorang penulis dituntut untuk menyajikan kupasan tulisan yang selalu bersifat aktual.
Hal ini dibutuhkan kreativitas dari penulis agar selalu memunculkan tulisan-tulisan yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat.
Stephen King mengatakan bahwa : “If you want to be a writer, you must do two things above all others : read a lot and write a lot”.
Menulis adalah bagaimana mengasah pikiran kita. Robert Pinkert dalam The Truth English mengatakan bahwa : “writing is thinking. If you can’t think, you can’t write. Learning to write is learning to think”.
Menulis begitu penting, sehingga dalam sebuah proses pendidikan dalam berbagai level biasanya diakhiri dengan karya tulis.
Tersebutlah dikenal adanya skripsi, tesis, dan disertasi.
Menulis di koran, majalah, jurnal ataupun apa namanya, memerlukan keterampilan tersendiri.
Tetapi disadari bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan untuk melakukannya.
Survei sederhana dari penulis mencatat jumlah dosen Unhas yang menulis di Koran nasional terbitan daerah dalam 3 bulan terakhir secara acak hanya 5 orang di koran A dan 7 orang di koran B di antara sekian ribu.
Itupun orang yang sama. Mana yang lain ? “Mungkin lagi sibuk menulis untuk jurnal terindeks Spocus”, kata teman penulis dengan penuh semangat. Eh, maksudnya terindeks Scopus.