Fakta Sosok Ustadz Haikal Hassan yang Diusir dari Malang, Ternyata Sealmamater Soekarno - BJ Habibie

TRIBUN-TIMUR.COM - Viral di media sosial, video penceramah Haikal Hassan Baras atau Ahmad Haikal Hassan diusir warga.

Pengusiran itu terjadi di Malang, Jawa Timur, pekan lalu.

Videonya viral, Sabtu (22/1/2022), setelah diunggah melalui channel YouTube Eye Channel dan di akun Twitter @Dennysiregar7 milik pegiat media sosial Denny Siregar.

Pengusiran terjadi saat Haikal Hassan akan ceramah di sebuah masjid di Malang.

Saat tokoh oposisi pemerintah itu berada di sebuah gedung, sejumlah warga menyuruhnya pergi hingga akhirnya pergi dengan menumpangi mobil Mitsubishi Pajero Sport warna hitam.

"Haikal Hassan diusir dari Malang Dulu mereka dipuja2, sekarang terhina..," demikian kicauan Denny Siregar.

Berdasarkan informasi yang tertera dalam video unggahan Denny Siregar itu, disebut Haikal Hassan diusir warga lantaran dikhawatirkan akan merusak toleransi beragama di Kota Malang.

“Sehingga dikhawatirkan merusak toleransi antar agama yang sudah terbangun baik di Kota Malang,” demikian tertulis dalam narasi yang tertera di video itu.

Dalam video tampak Haikal Hassan dengan dikawal sejumlah aparat keamanan tengah keluar dari sebuah gedung. 
Ia langsung disambut teriakan sejumlah warga yang sudah menunggunya di depan pintu gedung.

Massa berteriak meminta Haikal Hassan segera pergi dari Kota Malang.

“Usir, usir, usir Haikal. Usir Haikal sekarang juga. NKRI harga mati!,” teriak warga.

Dengan pengawalan ketat, Haikal Hassan yang mengenakan topi khasnya terlihat masuk ke mobil.

Haikal Hassan adalah pedakwah yang khas dengan logat Betawi.

Sebenarnya juga dikenal sebagai pemain ludruk, pakar pelawak, pemain drama, konsultan, motivator, dan pembicara publik.

Ia mulai dikenal luas setelah menjadi aktivis dalam Aksi 2 Desember 2016.

Nama lengkapnya adalah Ahmad Haikal bin Hassan bin Umar bin Salim bin Ali bin Syekh Ali bin Abdullah Baras, berdarah Arab dan Indonesia.

Dia adalah pendakwah yang dikenal sebagai pengkritik keras pemerintah Indonesia. 

Haikal Hassan yang lahir pada 21 Oktober 1968 atau 53 tahun lalu.

Saat hendak masuk sekolah, tanggal kelahirannya diubah oleh orangtuanya.

Perubahan tersebut membuat jati dirinya sulit terlacak.

Haikal Hassan menempuh pendidikan di SD Negeri Cawang 03 Pagi, SMP Negeri 20 Jakarta, dan SMA Negeri 14 Jakarta.

Sewaktu masih kecil, Haikal Hassan mengaku belajar agama melalui ceramah di kaset pita.

Kaset-kaset itu dikumpulkan dan disimpan sampai sekarang.

Ia juga belajar mengaji Alquran kepada Ustadz Muchtar.

Saat belajar mengaji, ia mendapat inspirasi untuk menjadi pendakwah saat dewasa.

Haikal Hassan lalu memutuskan untuk menimba ilmu agama Islam lebih dalam di sebuah perguruan tinggi di Jeddah, Arab Saudi.

Akan tetapi, ia tidak betah dan kembali ke Tanah Air.

Haikal Hassan berhasil menyelesaikan pendidikan S1 bidang Teknik Informatika di Universitas Budi Luhur.

Ia kembali pergi ke luar negeri untuk menempuh pendidikan S2 di Fakultas Teknik Informatika WA University, Perth, Australia.

Haikal Hassan kembali tidak nyaman dengan kehidupan luar negeri.

Setelah berkuliah 2 tahun di Australia, ia pun memutuskan untuk kembali pulang dan melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung dan berhasil meraih gelar S2 di bidang Teknik Perindustrian.

Pernah menempuh pendidikan di ITB, itu artinya Rudy Hendra Prastowo sealmamater dengan sejumlah tokoh di Tanah Air, antara lain Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan dua mantan Presiden RI BJ Habibie dan Soekarno.

Haikal Hassan sempat bekerja sebagai salesman sambil mengajar di sebuah perguruan tinggi.

Setelah itu, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan, yakni di Fakultas Filsafat Matematika Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dan bekerja sebagai konsultan sumber daya manusia, di sebuah perusahaan pertambangan.

Haikal Hassan telah mulai meniti karier dakwah sejak tahun 80-an, yakni sebagai guru mengaji di sekitar kampung rumahnya.

Ia aktif berceramah agama dengan gaya dialek Betawi yang khas dan kental dengan kejenakaan.(*)