Banjir di Makassar
Tiga Kecamatan di Makassar Tergenang Air, 51 Jiwa dari 12 KK Mengungsi
Di Kota Makassar misalnya, tiga kecamatan dilanda genangan, yakni di Kecamatan Panakkukang, Manggala, dan Biringkanaya.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Muhammad Fadhly Ali
Tapi juga persoalan tata ruang, dimana orang membuat pemukiman di tempat air.
"Sehingga tadi laporan pak camat (Manggala) ada tiga KK mengungsi. Memang rumahnya itu tempat air," ucap Danny Pomanto, Kamis (20/1/2022).
"Sebenarnya tidak boleh dikatakan banjir itu karena tempat air yang ditinggali," sambungnya.
Danny memastikan, banjir besar tidak akan terjadi jika intensitas hujan tidak terus menerus.
Hal tersebut disampaikan usai meninjau Kolam Regulasi Nipa-nipa yang berada di Kelurahan Antang Kecamatan Manggala.
"Biasanya kalau sudah begini Manggala sudah terkena. Tapi hadirnya fungsi waduk seperti ini dengan kinerja seperti disampaikan alhamdulillah kita punya resilien sedikit,"ujar Danny.
Danny menjelaskan, hadirnya kolam regulasi ini bertujuan untuk menahan air dalam volume tertentu untuk tidak masuk Makassar sementara waktu.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Jeneberang-Pompengan (BBWSJP), Ir djaya Sukarno, M Eng menjelaskan, fungsi dari kolam nipa-nipa tersebut untuk mereduksi banjir yang berada di sungai Tallo.
"Kalau kita lihat prediksi BMKG akan terjadi hujan selama lima hari," tuturnya.
Saat ini kata dia, ketinggian air di sungai Tallo 5,7 meter sementara tinggi air kolam Nipa-nipa 4 meter.
"Berarti masih ada sisa 1,7 meter, ini setara dengan 1,4 juta meter kubik kalau kondisi nya begini terus kita punya waktu 44 jam. Sehingga ini bisa bertahan sampai Sabtu pagi," jelasnya.
Dengan begitu, status saat ini di Kota Makassar masih waspada.(Tribun-Timur.com)