Cuaca Ekstrem
Peringatan Dini BMKG, Cuaca Buruk di Makassar Diprediksi Hingga Lima Hari Kedepan
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Rizky Yuda memprediksi hujan akan berlangsung hingga 24 Januari
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Rizky Yuda memprediksi hujan akan berlangsung hingga 24 Januari mendatang.
Kendati demikian intensitasnya akan lebih rendah atau menurun dari tiga hari sebelumnya.
Rizky Yuda menjelaskan, cuaca Sulsel pada hari ini masih berpotensi hujan ringan hingga lebat.
Tepatnya di wilayah Sulsel khususnya di pesisir barat mulai dari Barru, Pangkep, maros, Makassar, Gowa, Takalar.
Serta wilayah Utara di Luwu Utara dan Kabupaten Luwu.
"Potensi bencana lebih ke Sulsel bagian barat, kami pantau sampai nanti malam berpotensi hujan ringan hingga lebat, mulai Barru sampai Takalar," jelasnya kepada Tribun Timur, Kamis (20/1/2022).
Termasuk Makassar besar potensinya terjadi genangan dan banjir.
Ia menambahkan, esok hari, Jumat (21/1/2022) masih diperkirakan terjadi hujan sedang hingga lebat.
"Kan kalau tanggal 18 sampai 20 intensitasnya dari lebat sampai sangat lebat, kalau esok hari masih hujan tapi sudah menurun," jelasnya.
Cuaca akan kembali kondusif pada 25 hingga 26 Januari.
Tetapi mulai meningkat lagi di tanggal 28 Januari.
Diketahui, sebelumnya BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang melanda Sulsel pada 18 hingga 20 Januari 2022.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terpantau adanya pola pertemuan massa udara dan belokan angin di wilayah Sulsel.
Sehingga dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan pada 18-20 Januari 2022.
“Selain itu hasil analisis perkembangan musim hujan hingga Dasarian I Januari 2022 menunjukkan bahwa 75,0 persen zona musim di Sulawesi Selatan sudah memasuki musim hujan,” paparnya.
Cuaca ektrem ini akan melanda sejumlah daerah dengan intensitas lebat hingga sangat lebat.
Berpotensi terjadi di Pare-Pare, Soppeng, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, serta Kepulauan Selayar.
“Kemudian hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Luwu Utara, Sidenreng Rappang, Pinrang, Bone, Sinjai, Bulukumba, dan Bantaeng,” sambungnya.
Dengan kondisi ini, potensi angin kencang juga akan terjadi di pesisir barat, selatan, dan timur Sulawesi Selatan.
Gelombang tinggi di perairan Sulawesi Selatan juga akan naik dengan ketinggian gelombang 1,25 sampai 2,5 meter.
“Ini akan berpotensi terjadi bencana alam. Misalnya di perkotaan terjadi banjir, di daerah lain tanah longsor, angin puting beliung, pohon tumbang,” sebutnya.
Tentunya, hal ini juga akan berdampak pada keterlambatan jadwal penerbangan atau pelayaran, dan meluapnya area tambak budidaya.
Karena itu, masyarakat diharapkan selalu memerhatikan informasi dari BMKG. (*)