Bursa Pangkostrad
Jenderal Maruli Simanjuntak Disebut Punya Faktor Lain Jika Dipilih Pangkostrad, Senior Bisa Kalah
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun sudah memastikan, Pangkostrad berpangkat Mayjen atau Mayor Jenderal.
TRIBUN-TIMUR.COM - Siapa sebenarnya Mayjen Maruli Simanjuntak?
Namanya senter terdengar saat menjadi calon Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun sudah memastikan, Pangkostrad berpangkat Mayjen atau Mayor Jenderal.
Lantas bagaimana peluang Mayjen Maruli Simanjuntak menjadi Pangkostrad ?
Pengamat Militer Beni Sukadis mengatakan, Pangkostrad harus memiliki pengalaman, kapabilitas dan akseptabilitas.
"Kalau bicara calon Panglima Kostrad tentu harus dilihat dari pengalaman, kapabilitas, dan akseptabilitas," kata pengamat militer, Beni Sukadis, dalam perbincangan dengan Kompas.com pada Selasa (18/1/2022).
Dimaksud pengalaman di sini yakni penugasan Komanda Utama (Kotama) baik di teritorial maupun di pusat.
Baca juga: Kekayaan Calon Pangkostrad Mayjen Maruli Simanjutak Kalahkan KSAD, KSAU, dan KSAL
Baca juga: Jenderal Andika Pastikan Pangkostrad dari Pejabat Bintang 2, Mayjen Maruli atau Agus?
Sedangkan dari unsur kapabilitas dilihat dari aspek kepemimpinan, wawasan dan manajemen organisasi.
"Kemudian akseptabilitas, artinya bisa diterima oleh pimpinan dan anak buah. Nah, faktor akseptabilitas dalam arti diterima (disukai) menjadi faktor keberuntungan bagi kandidat Pangkostrad, terutama bisa diterima oleh pimpinan politik dan militer," urai peneliti senior Marapi Consulting and Advisory tersebut.
Ditanya soal apakah Maruli memiliki faktor keberuntungan itu, Beni mengungkapkan jenderal bintang dua tersebut memiliki peluang untuk menjadi Pangkostrad.
Hanya saja peluang itu datang jika faktor politik menjadi pertimbangannya.
"Dari sisi keorganisasian memang seharusnya mengikuti meritokrasi, yaitu siapa yang memiliki prestasi dan kemampuan, (mereka yang seharusnya) memiliki kans menjadi Pangkostrad," ucap Beni.
Menurut Beni Sukadis, perwira tinggi yang cocok untuk dipilih sebagai Pangkostrad seharusnya datang dari angkatan (lulusan Akmil) tahun 1989-1991.
Hal tersebut lantaran Jenderal Dudung, Pangkostrad sebelumnya, merupakan angkatan tahun 1988.
"Dilihat dari angkatan seharusnya yang eligible dan ideal memang angkatan '89-'91. Dilihat dari prestasi dan ideal maka Maruli tidak masuk karena dia angkatan '92 yang termasuk junior dalam angkatan lulusan," sebut Beni.
Sejumlah senior Maruli dinilai lebih cocok untuk mengisi kekosongan posisi Pangkostrad.
Beni menyebut tiga nama di antaranya, yaitu Mayjen Agus Subiyanto (Pangdam III/Siliwangi), Mayjen I Nyoman Cantiasa (Pangdam XVIII/Kasuari), dan Mayjen Teguh Pujo Rumekso (Pangdam Mulawarman).
Agus Subiyanto dan Teguh Pujo Rumekso merupakan angkatan '91, sedangkan I Nyoman Cantiasa lebih senior, yakni angkatan '90.
Dengan pertimbangan aspek meritokrasi seperti yang disebutkan sebelumnya, kata Beni, tiga nama tersebut lebih punya peluang dibandingkan Maruli untuk menjadi Pangkostrad.
Baca juga: Benarkah Mayjen Maruli Simanjutak Bakal Jadi Pangkostrad? Jenderal Andika Perkasa Temui Presiden
Baca juga: Jenderal Andika Pastikan Pangkostrad dari Pejabat Bintang 2, Mayjen Maruli atau Agus?
"Namun, seperti kita ketahui, dengan kosong jabatan Pangkostrad selama dua bulan tentu menimbulkan spekulasi publik, ada tarik ulur dalam penunjukannya," ungkap dia.
Jika spekulasi itu benar terjadi, kans Maruli mengemban amanat sebagai Pangkostrad pun dinilai cukup besar.
Faktor politik sebagai menantu Luhut dianggap akan menjadi modal besar bagi Maruli "mengalahkan" para seniornya untuk mendapatkan tongkat komando pucuk pimpinan Kostrad.
"Jika faktor pilihan politik subyektif menjadi pertimbangan kebutuhan tertentu dari pimpinan politik, maka Maruli bisa saja terpilih," jelas Beni.
Proses penunjukkn Pangkostrad disebut segera digelar oleh Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) TNI.
Wanjakti inilah yang akan memberi usul nama calon perwira tinggi untuk mengisi posisi jabatan di lingkungan TNI kepada pimpinan.
"Nama-nama personel TNI AD eligible lain seharusnya menjadi usulan dalam Wanjakti, bukan kata orang di luar TNI.
Jadi seharusnya Wanjakti sudah selesai mengusulkan nama-nama kandidat Pangkostrad sejak tahun lalu," terang Beni.
Baca juga: Benarkah Mayjen Maruli Simanjutak Bakal Jadi Pangkostrad? Jenderal Andika Perkasa Temui Presiden
Baca juga: Jenderal Andika Pastikan Pangkostrad dari Pejabat Bintang 2, Mayjen Maruli atau Agus?
Siapa Maruli Simanjuntak
Maruli Simanjuntak memiliki harta kekayaan sebesar Rp 51.654.737.058 dengan aset kas dan setara kas yang menjadi 'penyumbang terbesar.'
Menantu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan itu mempunyai aset kas dan setara kas mencapai Rp 17.346.120.333.
Aset terbesar kedua yang dimiliki Maruli Simanjuntak adalah sembilan tanah dan bangunan dengan nilai Rp 16.763.192.000.
Lulusan Akmil 1992 itu juga mempunyai harta lainnya sebesar Rp 12 miliar, surat berharga Rp 3.383.991.600, dan harta bergerak lainnya Rp 2.128.483.125.
Adapun total kendaraan yang dimiliki Maruli Simanjuntak adalah tiga unit motor senilai Rp 152.950.000.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com