Banjir di Makassar
Cerita Warga Perumahan Kodam III Setiap Tahun Jadi Langganan Banjir
Perumahan Kodam III, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah menjadi langganan banjir setiap tahun.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perumahan Kodam III, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah menjadi langganan banjir setiap tahun.
Jika hujan mengguyur Kota Makassar tanpa henti, perumahan ini tak pernah luput dari banjir.
Banjir diperparah dengan air kiriman dari Sungai Biring Je'ne, Kabupaten Maros yang berada di belakang perumahan.
Seorang warga, Gali mengatakan, air sudah menggenangi Perumahan Kodam III sejak kemarin, Rabu (19/1/2022) pagi.
Namun, air bukannya surut, malah semakin naik hari ini, Kamis (20/1/2022).
Baca juga: Breaking News: Kecamatan Biringkanaya Makassar Banjir, Warga Mengungsi
Untuk di rumahnya sudah mencapi lutut orang dewasa.
"Sekarang sudah capai lutut," katanya saat ditemui, Kamis (20/1/2022).
Kendati demikian, ia belum ingin mengungsi lantaran masih dianggap wajar.
Biasanya, dirinya bersama keluarga mengungsi setelah air mencapai dada orang dewasa.
Dibanding banjir yang terjadi awal Desember 2021, banjir kali ini belum seberapa.
"Banjir Desember lalu mencapai leher dan air cepat naik kala itu," ungkap Gali.
Dia menuturkan jika banjir terjadi penuh suka duka. Harus mengungsi membawa dokumen penting dan barang berharga.
Belum lagi ketika surut, harus membersihkan rumah karena dipenuhi endapan lumpur.
"Sudah kebanjiran, mengungsi, pas air surut harus membersihkan lagi karena lumpur tertinggal dalam rumah," tuturnya.
Ditambah di lokasi pengungsian biasanya kekurangan bahan dapur, seperti beras dan makanan.
Lantaran menjadi langganan banjir tiap tahun, Gali kini berencana untuk mencari tempat tinggal lain. Terbebas dari banjir.
"Sudah ada rencana mau pindah karena tidak ada perubahan. Sulit beraktivitas," ucapnya.
Namun, ia tetap berharap pemerintah bisa mencari solusi banjir di Perumahan Kodam III.
Setidaknya membuat tanggul di aliran sungai dan memperlebar pembuangan air di Sungai Biring Je'ne.
"Harapannya dibuatkan tanggul dan diperluas pembuangan airnya," pungkasnya. (*)