Bayi
Kisah Perawat Ceroboh, Tarik Kaki Bayi Hingga Lehernya Terputus, Ngakunya Plasenta Masih di Rahim
Peristiwa tragis ini terjadi pada 11 Januari 2022 lalu. Dilansir dari Mirror, persitiwa tersebut terjadi di Jodhipur, India.
TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang bayi yang baru lahir, harus mengalami nasib naas setelah kepalanya terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu.
Kasus ini langsung menjadi bahan pemberitaan dan menjadi pembicaraan banyak orang di India.
Peristiwa tragis ini terjadi pada 11 Januari 2022 lalu. Dilansir dari Mirror, persitiwa tersebut terjadi di Jodhipur, India.
Menurut perawat yang membantu kelahiran bayi tersebut, sebelum lahir, kondisi bayi dalam keadaan sungsang. Artinya, kepala berada di bagian atas sementara kaki mendekati bibir rahim.
Ketika waktu lahir telah tiba, sang perawat menarik kaki bayi terlalu kuat agar bisa keluar dari rahim.
Baca juga: Innalillah, Bayi Lahir Tanpa Anus di Majene Meninggal di Makassar
Namun yang terjadi justeru hal yang mengerikan. Leher sang bayi terputus dan kepalanya tertinggal di dalam rahim sang ibu.
Dua perawat ini menyarankan agar sang ibu dilarikan ke rumah sakit lain dan beralasan kalau ibu tersebut mengalami komplikasi pasca kelahiran.
Sedangkan bayi yang terputus tersebut dinyatakan tidak selamat atau meninggal dunia dalam proses persalinan dan menyembunyikan bayi malang itu agar tak diketahui orang lain.
Para perawat tersebut hanya mengatakan kepada dokter di rumah sakit bahwa sang ibu sudah melahirkan tetapi plasentanya masih tertinggal di dalam rahim.
Plasenta yang masih tertinggal ini dapat memiliki bahaya pada sang ibu, diantaranya:
Baca juga: Kado Manis Awal Tahun, Bayi Lahir di GrabCar Dalam Perjalanan Menuju RS di Makassar
- Infeksi rahim
- Terjadi pendarahan berat
- Sering kram perut
- Keputihan berbau tak sedap
- Demam
- Mual dan muntah
- Produksi ASI berkurang
Dilansir dari Baby Center, kejadian plasenta yang tertinggal karena sulit dikeluarkan dari rahim disebut retensio plasenta.
Menurut The National Institute for Health and Care Excellence (NICE), rentensio plasenta terjadi jika plasenta tidak dapat keluar selama lebih dari 30 menit walau pun sudang diberikan rangsangan atau dengan cara alami.
Pada kasus di atas, saat dokter melakukan operasi ulang terhadap ibu tersebut, dokter tersebut terkejut bahwa bukan hanya plasenta yang tertinggal tetapi kepala bayinya masih di dalam rahim itu.(*)