Stok Beras di Makassar Aman
Februari 2022, Harga Beras Diprediksi Naik, Disdag Makassar: Stok Masih Aman
Arlien menjelaskan, beberapa faktor pemicu kenaikan beras yakni produksi terbatas, sementara permintaan tinggi.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komoditas beras diprediksi mengalami lonjakan harga pada Februari 2022 mendatang.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkap kenaikan harga beras disebabkan oleh hasil panen rendah dan bencana hidrometeorologi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar Arlien Ariesta mengaku sudah mengantisipasi ihwal perkiraan kenaikan harga komoditas beras pada Februari 2022 mendatang.
Sejauh ini kata dia, stok beras di Perum Bulog masih tersedia hingga 11 bulan ke depan.
Bahkan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan pergerakan harga.
"Kita pantau produksi, distribusi, dan ketika ada indikasi spekulan yang memainkan harga," beber Arlien, Selasa (18/1/2022).
Pihaknya juga akan melakukan upaya untuk mengendalikan harga bahan pokok.
"Setelah itu kita mengambil langkah intervensi, termasuk ke Bulog sendiri," tuturnya.
Arlien menjelaskan, beberapa faktor pemicu kenaikan beras yakni produksi terbatas, sementara permintaan tinggi.
Selain itu, bisa juga terjadi bila distribusi beras terhambat.
"Itu juga bisa mempengaruhi harga beras. Tidak menutup kemungkinan juga ada pihak-pihak yang tak bertanggung jawab yang melakukan permainan harga," sebutnya.
Ia mengatakan pihaknya juga sudah mengantisipasi adanya permainan harga dari spekulan dengan berkoordinasi dengan aparat hukum.
"Ini kita sudah bangun komunikasi dengan Sub Direktorat Industri dan Perdagangan apabila ada indikasi kecurangan," pungkasnya.
Adapun harga beras yang diupdete tanggal 13 Januari 2021 lalu, harga beras cap mawar dan cap kristal Rp10.500 per kg.
Sementara beras medium seharga Rp9.900.
Hingga saat ini, harga beras masih dikategorikan cenderung stabil.(Tribun-Timur.com)