Nusantara Jadi IKN
Akademisi Asal Makassar Tolak Nusantara Jadi Nama Ibu Kota Negara, Isradi Zainal: Kebiri Demokrasi
Sekjen Forum Rektor PII itu menyebut penetakan nama Nusantara untuk Ibu Kota Negara (IKN), yang secara tiba-tiba, tidak mendukung iklim Demokrasi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Hasanuddin, Maperwa Unhas, Dr Isradi zainal ST MT SH MH MM DESS IPU ASEAN Eng, menyayangkan sikap pemerintah yang tetiba menetapkan Nusantara sebagai nama Ibu Kota Negara (IKN).
Menurut Rektor Universitas Balikpapan, Rektor Uniba, itu, penetapan nama Nusantara sebagai Ibu Kota Negara (IKN) telah mengebiri demokrasi.
"Penetapan nama Nusantara untuk nama Ibu Kota Negara (IKN) baru kita itu telah mengebiri demokrasi," tegas Isradi Zainal, Selasa, 18 Januari 2022.
Akhir pekan lalu, Isradi Zainal ke Makassar mengikuti Musyawarah Wilayah Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam, Muswil KAHMI Sulsel.

Selain itu, menurut Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Kalimantan Timur, PII Kaltim, itu, nama Nusantara tidak tepat untuk Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia.
"Penamaan Ibu Kota Negara dengan nama 'Nusantara' kurang pas karena akan mengecilkan istilah Nusantara dalam arti sesungguhnya," tegas Isradi Zainal, yang juga pendiri Mahasiswa Pro Demokrasi (MPD) yang aktif turun jalan berdemo di era 1990-2000 di Makassar.
Bukan hanya itu, Sekjen Forum Rektor PII itu menyebut penetapan Nusantara nama IKN , yang secara tiba-tiba, tidak mendukung iklim Demokrasi dan mengebiri nama yang pernah diusulkan saat Konsultansi Publik yang dilakukan oleh PANSUS IKN
Nama Ibu Kota Negara (IKN) di Sepaku, Kalimantan Timur, itu diungkap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Menurut Suharso Monoarfia, ibu kota negara (IKN) yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akan dinamakan Nusantara.
"Saya baru mendapatkan konfirmasi langsung dari Bapak Presiden pada Jumat, dan beliau mengatakan ibu kota negara ini namanya Nusantara," kata Suharso Monoarfa dalam rapat Pansus IKN di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 17 Januari 2022.
Dijelaskan Suharso Monoarfam nama Nusantara untuk Ibu Kota Negara (IKN) dikirimkan berbarengan dengan Surat Presiden (Surpres) tentang Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) pada 29 September 2021 lalu.
"Mengenai nama ibu kota negara semula memang ingin dimasukkan pada waktu penugasan surpres itu, tapi kemudian ditahan. Alasannya adalah Nusantara sudah dikenal sejak dulu dan ikonik di internasional," kata Suharso Monoarfa.
Ia berharap nama Nusantara sebagai ibu kota negara baru tersebut bisa menggambarkan ke-Nusantaraan Indonesia.
"Mudah-mudahan dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, Republik Indonesia, dan saya kira kita semua setuju dengan istilah Nusantara itu," tegas Suharso Monoarfa menambahkan.
Isradi Zainal berharap Presiden Jokowi menganulir keputusan Nusantara nama IKN itu.
"Kami nohon kepada Bapak Presiden untuk membertimbangkan nama Pakunegara atau Pakunagara sebagai nama ibu kota negara," ungkap Isradi Zainal.
Menurut Isradi Zainal, nama Pakunegara untuk IKN Indonesia punya makna lebih mendalam.
"Jika nama IKN adalah Pakunegara, maka istilah Pakunegara merupakan singkatan dari Penajam Paser Utara 'Pa' dan Kutai Kertanegara 'Kunegara',"ujar Isradi Zainal.
Menurutnya, jika nama IKN adalah Pakunagara, maka istilah ini dibagi menjadi Paku dan Nagara. Paku merupakan singkatan dari Paser dan Kutai atau Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara yang meruoakan Lokasi IKN.
"Paku juga bisa berarti Penguat. Nagara merupakan singkatan dari Nagari rimba nusa antara. Nagari artinya pusat pemerintahan, rimba berarti Forest city atau Green City, Nusantara artinya berbasis darata dan perairan (sungai dan laut)," jelas Isradi Zainal.(*)
SURAT TERBUKA DAN PEMIKIRAN TERKAIT PENAMAAN IKN
Sehubungan dengan rencana pemberian nama Ibu Kota Negara seperti yang disampaikan Menteri Bappenas Bapak Suharso Manoarfa, bersama ini kami sampaikan pandangan dan Pemikiran terkait nama yang akan digunakan sebagai nama IKN sebagai berikut :
1. Penamaan Ibu Kota Negara dengan nama 'Nusantara' kurang pas karena akan mengecilkan istilah Nusantara dalam arti sesungguhnya
2. Pemberian nama yang secara tiba tiba tidak mendukung iklim Demokrasi dan mengebiri nama yang pernah diusulkan saat Konsultansi Publik yang dilakukan oleh PANSUS IKN
3. Penamaan nama nusantara terhadap Ibu Kota Negara kurang menggambarkan nama dan lokasi Ibu Kota Negara
4. Oleh karena pengusulan nama kami sampaikan secara resmi melalui Forum Pansus, maka kami mohon penjelasan terkait penolakan nama yang kami usulkan
5. Kami nohon kepada Bapak Presiden untuk membertimbangkan Nama PAKUNEGARA atau PAKUNAGARA sebagai nama IKN. Alasannya:
- Jika nama IKN adalah Pakunegara, maka istilah Pakunegara merupakan singkatan dari Penajam Paser Utara 'Pa' dan Kutai Kertanegara 'Kunegara'
- Jika nama IKN adalah Pakunagara, maka istilah ini dibagi menjadi Paku dan Nagara. Paku merupakan singkatan dari Paser dan Kutai atau Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara yang meruoakan Lokasi IKN. Paku juga bisa berarti Penguat. Nagara merupakan singkatan dari Nagari rimba nusa antara. Nagari artinya pusat pemerintahan, rimba berarti Forest city atau Green City, Nusantara artinya berbasis darata dan perairan (sungai dan laut)
6. Sebagai pertimbangan disampaikan bahwa usulan nama Pakunegara atau Pakunagara merupakan usulan dari sejumlah Rektor dan Akademisi termasuk Forum Dekan Teknik Indonesia (FDTI)
7. Usulan ini kami sampaikan sebagai bagian dari masyarakat yang mendukung pemindahan IKN dan yang mencintai IKN
8.Demikian penyampaian kami, atas perhatannya, dihaturkan terima kasih
Wassalam, 17 Januari 2022
Dr Isradi zainal ST MT SH MH MM DESS IPU ASEAN Eng
Rektor Uniba, Ketua PII Kaltim, Sekjen Forum Rektor PII