Headline Tribun Timur
Puncak Omicron Diprediksi Awal Februari, IDI Minta Nakes Sulsel Bersiap
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih meminta tenaga kesehatan (nakes) bersiap menghadapi ancaman lonjakan kasus
Ia meminta tenaga kesehatan di daerah tetap bersiaga terhadap lonjakan kasus Corona dan meningkatkan pelayanan.
“Meskipun ini sudah terkonfirmasi banyak kasus yang ringan, kesiapsiagaan itu perlu, karena masyarakat ini kalau sakit dan kasus melonjak cepat membutuhkan pertolongan maksimal. Nggak bisa, mohon maaf, kadang-kadang dikte masyarakat ya sudah harus di rumah, kadang-kadang masyarakat akan memilih berbondong-bondong datang ke pelayanan,” kata Daeng.
“Ini harus diantisipasi, jangan sampai penanganan kasus Delta, meskipun ini akan jauh lebih ringan, itu kepanikan masyarakat akan terulang lagi. Saya kira semua organisasi profesi untuk siap-siap memperkuat layanan di RS, di isoter maupun di tempat yang harus didampingi dengan telemedicine,” sambungnya.
Di saat yang sama Daeng meminta pemerintah lebih memperketat pintu masuk negara dari luar negeri.
Menurutnya, langkah itu diperlukan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.
“Jadi data di Indonesia 75 persen (kasus varian omicron) dari perjalanan luar. Ini mengisyaratkan seharusnya kita perketat dari luar kalau enggak nanti nambah lagi,” kata Daeng.
Menurutu Daeng, kalau perlu pemerintah benar-benar menutup pintu masuk ke tanah air dari seluruh negara, tidak hanya dari belasan negara yang telah ditemukan varian baru Covid-19.
“Benar itu dicabut. Tapi seluruh negara dari manapun diperketat baik WNI atau WNA,” ungkapnya.
Prediksi soal puncak gelombang Covid-19 varian Omicron di Indonesia akan terjadi pada awal Februari sebelumnya disampaikan Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan.
Dia berkaca pada pengalaman negara lain yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 pada 40 hari pascapenemuan kasus Omicron.
Luhut mengatakan gelombang Covid-19 varian Omicron telah terjadi di sejumlah negara, sehingga bukan tidak mungkin hal yang sama terjadi di Indonesia, mengingat ada peningkatan kasus beberapa waktu terakhir.
“Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari,” kata Luhut dalam jumpa pers daring, Selasa (11/1).
Luhut meminta masyarakat tidak panik. Dia yakin Indonesia bisa melewati gelombang peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron.
Selengkapnya, silakan baca Harian Tribun Timur edisi Minggu (16/1/2021).