Promosikan Kuliner Tanah Luwu, Hotel Claro Makassar Hadirkan Ongol-ongol hingga Kapurung
Pada kesempatan tersebut hadir Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Ina Maharani
Memikirkan dan membicarakan kelestarian serta membudidayakan sagu, termasuk petani yang terlibat di dalamnya menerima manfaat nilai ekonominya.
Makanya perlu upaya luar biasa. Pertama melalui penelitian bekerja sama dengan Balitbangtan untuk pelepasan komoditi unggul lokal.
Sebab di Indonesia ada dua varietas sagu menjadi komoditi unggul lokal. Yakni di Kabupaten Meranti, Riau dan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Dia berharap komoditi sagu dari Luwu Utara juga bisa dilepas. Apa lagi berdasarkan hasil kajian Bapetlitbangtan, Kabupaten Meranti hanya menghasilkan 396 kilogram sagu dalam satu pohon.
Kabupaten Ogan Komelirng Ilir sekira 400 kilogram per pohon, sedangkan di Luwu Utara sampai 700 kilogram per pohonnya.
“Jadi bisa dibayangkan varietas di Luwu Utara lebih menjanjikan dari segi produksi dibanding dua kabupaten tersebut,” sebut Indah.
Keterangan: Makanan olahan sagu yang disajikan di Hotel Clar