Andi Feninda Amalia Kenalkan Budaya Bugis Lewat Buku Cerita Anak Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge
Yakni Sipakatau (saling menghormati), Sipakalebbi (saling menghargai), dan sipakainge (saling mengingatkan).
Penulis: Rudi Salam | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Andi Feninda Amalia mencoba menyelesaikan studi strata (S1) dengan hal yang berbeda.
Andi Feninda Amalia adalah mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin (Unhas) angkatan 2016.
Baru-baru ini, Andi Feninda Amalia menyelesaikan sebuah skripsi karya.
Ia berhasil membuat berupa buku cerita anak yang diberi judul Petualangan Onding.
Di dalam buku itu, Andi Feninda Amalia berusaha menyampaikan tiga nilai bugis.
Yakni Sipakatau (saling menghormati), Sipakalebbi (saling menghargai), dan sipakainge (saling mengingatkan).
Perempuan yang hobi mendesain itu pun bakal menjalani wisuda periode Februari 2022.
Tribun Timur dalam program Bincang Kampus, Jumat (14/1/2022) mengundang Ninda sapaannya bercerita mengenai karyanya itu.
Bincang Kampus disiarkan secara langsung melalui YouTube dan Facebook Tribun Timur.
Jurnalis Tribun Timur, Rudi Salam merangkum obrolan Ninda bersama host Kinan Aulia dalam bentuk wawancara khusus.
Kenapa Ninda mau ambil jurusan Ilmu Komunikasi?

Sebenarnya waktu SMA suka nonton talkshow Ellen deGeneres dan tertarik buat jadi krunya.
Hal seperti itu kan dipelajari di broadcasting dan broadcasring itu salah satu konsentrasi di Ilmu Komunikasi.
Hobinya kak Ninda sendiri apa?
Sekarang suka mendesaian terus jalan-jalan. Pokoknya hal yang menyenangkan.
Apa kira-kira bedanya Ilmu Komunikasi dengan jurusan yang lain?
Beda utamanya itu, jurusan lain lebih bersifat teori.
Sedangkan di Ilmu Komunikasi lebih ke praktik, jadi langsung.
Ada hal bersifat teori juga tapi 80 persen itu lebih praktikal.
Apa sih sebenarnya skripsi karya?
Yang jadi pembeda adalah karyanya.
Skripsi biasa dia lebih mengarahkalau bukan menciptakan teori, atau menyimpulkan teori atau membuktikan.
Di skripsi karya, tidak cuman laporan akhir, jadi harus ada karya yang dikerjakan.
Kenapa tertarik membuat skripsi karya?
Pertama karena mauka lebih tangang diriku.
Apalagi dalam berkarya ada hasil.
Bisa ka juga mendesain jadi kupakai mi, jadi buat karya yang bisa berguna ke orang-orang.
Kenapa karyanya dibuat dalam bentuk buku cerita?
Pertama sebelumnya biasaka mendesain dan selama ini nda pernah mendesain buku anak-anak.
Apalagi tentang nilai sipakatau, sipakainge, sipakalebbi.
Tiga nilai ini harus disadari sejak kecil.
Menurut ku tiga nilai ini pantas diajarkan, makanya medium yang bagus adalah cerita bergambar, apalagi anak-anak sekarang mulai malas membaca.
Itu buku ceritanya tentang apa?
Ini ceritanya tentang anak namanya Onding bersama seekor kera mempelajari tiga nilai sipakatu, sipakainge, sipkalebbi.
Mereka berpetualang mencari tahu apa makna tiga bugis itu.
Dapat inspirasi membuat buku ini dari mana?
Untuk inspirasi sebetulnya dari pemasalahan itu tadi.
Saya ingin anak-anak mengetahui ketiga nilai bugis ini.
Harapan ku melalui karya ini, bisa memberitahu anak-anak kalau penting nilai-nilai diketahui.
Kenapa perlu dibaca?
Buku ini akan membantu anak-anak berpetualang dan belajar dengan menyenangkan.
Karya ini juga sudah dievaluasi dan diharapkan bisa menjadi salah satu medium untuk pelestarian budaya.
Semoga anak-anak tertarik untuk baca.(*)
Selengkapnya Edisi Cetak Tribun Timur Sabtu 15 Januari 2022