Diskusi Forum Dosen 2022
Di Hadapan Danny Pomanto, Prof Marzuki DEA Sebut di Makassar Banyak Pengangguran Tapi Tidak Miskin
Diskusi forum dosen dipandu oleh Dr Suryadi Culla membahas tema Problematika "Ruang Kota" Makassar: Refleksi dan Proyeksi 2022.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Prof Marzuki DEA jadi pembicara dalam Forum Dosen Tribun Timur, Selasa (11/1/2022) sore.
Diskusi forum dosen dipandu oleh Dr Suryadi Culla membahas tema Problematika "Ruang Kota" Makassar: Refleksi dan Proyeksi 2022.
Prof Marzuki mengungkapkan Kota Makassar memiliki angkat tingkat pengangguran yang tinggi, yaitu sekitar 14 hingga 15 persen.
Akan tetapi, Marzuki mengungkapkan tingkat kemiskinan di Sulsel rendah, yaitu 4,54 persen.
"Jadi ini sedikit agak lucu secara teori, karena teori mengatakan kalau banyak menganggur ya banyak orang miskin, tapi Makassar banyak menganggur tapi tidak miskin," kata Prof Marzuki dalam paparannya.
Kota Makassar dinilai sebagai harapan dari ekonomi di daerah, sehingga banyak pengangguran masuk ke ibukota.
Prof Marzuki turut menanggapi kebijakan Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Dasar kebijakannya yaitu pada keinginan mengimplementasikan visi misi dan program kerja yang sudah disampaikan ke publik.
Danny Pomanto disebutkan berupaya membangun sesuatu sesuai tujuan yang ingin dicapai dalam visi misi.
"Tentu memang punya persoalan di awalnya, tapi kejelasan sudah disosialisasi ini bisa jadi bermanfaat," katanya.
Prof Marzuki berpandangan, seorang pemimpin daerah, harus punya pikiran inovatif, dan termasuk kreatif meskipun harus adaptif.
Pemimpin daerah harus paham pembangunan kota harus dalam perencanaan layak pada 3 pertimbangan pokok, fisik, kepentingan ekonomi, sosial, dan budaya.
Menurutnya, apa yang diinginkan Danny Pomanto membangun infrastruktur terkait langsung menjadikan Kota Makassar sebagai pusat ekonomi.
Kota Daeng sebagai ibukota provinsi menjadi jadi tulang punggung ekonomi wilayah Sulsel bahkan kawasan Indonesia timur.
Prof Marzuki juga mengungkapkan prestasi ekonomi Makassar bisa membanggakan.
