Citizen Reporter
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof Amany Lubis: Majdah Rektor UIM yang Visioner
MOMENTUM awal tahun 2022 dimanfaatkan UIM untuk menggelar kuliah umum dengan menghadirkan pembicara Rektor Universitas Islam Negeri atau UIN Syarif
Penulis: CitizenReporter | Editor: Edi Sumardi
dr Wachyudi Muchsin SH MKes
Kabag Humas dan Kerja Sama Universitas Islam Makassar ( UIM )
Melaporkan dari Makassar, Sulsel
MOMENTUM awal tahun 2022 dimanfaatkan UIM untuk menggelar kuliah umum dengan menghadirkan pembicara Rektor Universitas Islam Negeri atau UIN Syarif Hidayatullah, Prof Dr Amany Lubis MA.
Kuliah umum berlangsung di Auditorium Dr KH Muhyiddin Zain, kampus UIM, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sabtu (8/1/2022).
Para pejabat, dosen, dan mahasiswa hadir menyimak pemaparan Rektor UIN Syarif Hidayatullah.
Dalam kata sambutannya, Rektor UIM, Dr Ir Hj Andi Majdah M Zain MSi mengucapkan selamat datang rektor perempuan pertama UIN di Indonesia.
Semoga di bawah kepemimpinan beliau, UIN Syarif Hidayatullah bisa bersinergi dengan UIM di segala aspek.
“Era saat ini merupakan era kolaborasi dan maju bersama. Tidak berlaku lagi istilah saling mengalahkan, tapi bagaimana bisa sama-sama berkolaborasi untuk kontribusi bagi kecerdasan anak bangsa,” kata Majdah.
Selain kuliah umum, dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN Syarif Hidayatullah dengan UIM terkait sinergi dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Juga bentuk kolaborasi dalam menjalankan program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka.
Saat penandatanganan MoU, Majdah didampingi Wakil Rektor I UIM Prof Dr H Arfin Hamid SH MH, Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan UIM Musdalipa MSi, para dekan, dan kepala bagian.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah memberi apresiasi atas kemajuan UIM di bawah kepemimpinan rektor perempuan.
Dia menyebut Majdah sebagai rektor yang visioner.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah siap mendukung apa saja program UIM yang bisa disinergikan dengan kampusnya.
Dia juga memuji bangunan kampus UIM yang ikonik.
Di hadapan sivitas akademika UIM, Amany bercerita pengalaman hidup sejak mahasiswa hingga menjadi rektor.
Tentunya ini tidak serta merta jatuh dari langit, namun butuh kerja keras, kerja ikhlas, kerja tuntas, dan tentunya doa.(*)