Tribun Timur
Kasus Omicron di Indonesia Naik, Ashabul Kahfi Minta Vaksinasi Tak Kendor
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat adanya kenaikan jumlah kasus Covid-19 dari varian Omicron sejak beberapa waktu terakhir.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat adanya kenaikan jumlah kasus Covid-19 dari varian Omicron sejak beberapa waktu terakhir.
Hingga Selasa (4/1/2022) tercatat 254 kasus Covid-19 akibat penularan varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron di Indonesia.
Mayoritas kasus omicron berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri dan 15 kasus merupakan transmisi lokal.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPR RI Komisi IX bidang kesehatan Ashabul Kahfi mengingatkan kembali agar vaksinasi tidak boleh kendor.
"Kuncinya, jalankan program yang sudah dibuat secara konsisten. Misalnya, kegiatan vaksinasi tidak boleh kendor. Target 2021 secara nasional belum tercapai. Tahun 2022, vaksinasi harus diakselerasi," kata Kahfi saat dihubungi Sabtu (8/1/2022).
Politisi PAN itu mengatakan, dari segi pencegahan, tetap proporsional saja. Tidak perlu ada kepanikan berlebihan.
"Kepanikan justru membuat kita bisa membuat kebijakan sporadis yang bisa berakibat negatif pada sektor yang sedang dibenahi, seperti perbaikan ekonomi," katanya.
Politisi berlatar Muhammadiyah itu melanjutkan, hal yang tak kalah penting, adalah memastikan penegakan protokol kesehatan, khususnya di ruang publik.
Baca juga: Kenali Gejala Aneh Varian Omicron yang Kini Mulai Merebak di Indonesia
Baca juga: Omicron dan Ancaman Pandemi Berulang Covid-19
Ia mencontohkan, petugas yang bekerja di fasilitas publik seperti terminal, bandara, mall, perkantoran dll, harus memastikan berjalannya SOP penegakan protokol kesehatan.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengumumkan, ada 92 kasus baru Covid-19 akibat penularan varian Omicron pada Selasa (4/1/2022).
Dengan demikian, total kasus Covid-19 dari varian Omicron di Indonesia mencapai 254.
"Berdasarkan update kasus konfirmasi Omicron, Kemenkes mencatat ada 92 kasus konfirmasi baru pada 4 Januari 2021. Kini total kasus Omicron menjadi 254 kasus," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes, Selasa.
Nadia mengatakan, dari 254 kasus Covid-19 dari varian Omicron, 239 kasus merupakan pelaku perjalanan internasional (imported case) dan 15 kasus merupakan transmisi lokal.
Ia mengatakan, mayoritas kasus varian Omicron masih didominasi dari pelaku perjalanan dari luar negeri.
"Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen),” ujarnya.
Sementara itu Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri.
"Jangan ke luar negeri, semua kasusnya pendatang dari luar negeri," kata Budi saat melakukan kunjungan kerja di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (5/1/2021).
Menurut Budi, pemerintah telah membuat skema untuk mencegah varian Omicron menyebar ke seluruh pelosok tanah air.
Salah satunya dengan melakukan vaksin booster pada 12 Januari mendatang.
"Kita ada stok 40 juta (vaksin) kecepatan vaksin kita 50 juta sebulan, ini sebagai bentuk antisipasi Omicron," ujarnya.
Meski demikian, Budi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terutama para pendatang dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.
"Kita harus jaga di setiap pintu masuk jangan sampai bobol," pungkasnya. (*)
Laporan wartawan Tribun Timur Ari Maryadi