Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anies Baswedan

Alasan PDIP Sebut Kepemimpinan Anies Baswedan Masih di Bawah Jokowi, Ahok & Djarot

Hasto menuturkan partainya belum bisa memutuskan siapa calon kepala daerah yang akan diusung pada Pilkada DKI 2024

Editor: Ilham Arsyam
Youtube Anies Baswedan
Anies Baswedan 

TRIBUN-TIMUR.COM -  Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) mengatakan, kemajuan DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan berada jauh jika dibandingkan dengan saat Jokowi, Basuki Tjahaja Purnarma, dan Djarot Saiful Hidayat memimpin.

Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal PDI P Hasto Kristiyanto saat merespons pertanyaan perihal siapa kandidat yang akan dimajukan partainya dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2024.

“Sebab, praktis kemajuan dalam beberapa tahun terakhir masih jauh di bawah kemajuan ketika DKI dipimpin oleh Pak Jokowi, Pak Ahok, dan Pak Djarot,” ucap Hasto sebagaimana dikutip dari Kompas.com Jumat (7/1/2022).

PDI P, kata Hasto, saat ini masih merancang gagasan tentang masa depan DKI untuk mempercepat pembangunan Jakarta.

Oleh karena itu, Hasto menuturkan partainya belum bisa memutuskan siapa calon kepala daerah yang akan diusung pada Pilkada DKI 2024.

Apalagi, saat ini partai juga tengah mempersiapkan mesin partai untuk memenangi Pemilu 2024.

"Jadi, bagi PDI Perjuangan, langkah-langkah strategis terbaik yang dilakukan adalah bekerja ke bawah, memantapkan seluruh mesin politik partai," ujarnya.

Terkait kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024, sejumlah partai politik memang sudah terbuka tentang siapa kandidat yang akan diusung.

Satu di antaranya adalah Partai Nasdem pimpinan Surya Paloh yang sudah terang-terangan mengungkapkan akan mengusung Bendahara Umum Nasdem Ahmad Sahroni.

Ahmad Sahroni, yang berlatar belakang pengusaha, saat ini duduk di Komisi III DPR yang membidangi perihal hukum.

Anies Hadapi Banyak Cobaan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa tahun 2021 kemarin, merupakan tahun yang penuh dengan cobaan.

Hal tersebut Anies ungkapkan melalui video yang diunggah di kanal channel pribadinya di Youtube dengan judul Makna, Rasa, dan Asa #dariDekat.

Dirinya membagikan pengalaman dan cerita berkesan selama tahun 2021 kemarin.

Apalagi, saat terjadi gelombang kedua Covid-19 di pertengahan tahun antara Juli dan Juni.

"Tahun ini itu tahun penuh dengan cobaan. Buat saya pribadi, tahun ini tahun di mana pandemi sampai pada puncaknya. Dan begitu banyak hari yang saya lewati, untuk sehari-hari menghadapi masalah. Dan masalah itu dekat sekali buat saya," ucap Anies melalui video yang diunggah di kanal channel pribadinya di Youtube dengan judul Makna, Rasa, dan Asa #dariDekat yang dikutip, Minggu (02/01/22).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun mengaku, tahun 2021 mendapatkan banyak pengalaman baik dari sisi kepemimpinan hingga pengelolaan masalah.

"Saya menjalani tahun 2021 ini sebagai tahun yang penuh dengan pengalaman kepemimpinan, pengalaman pengelolaan masalah, pengalaman mencari terobosan-terobosan," ungkapnya.

Orang nomor satu di Ibu Kota itu menyebutkan, 2021 merupakan puncak pandemi Covid-19 di DKI Jakarta.

Bahkan, banyak warga Jakarta yang menjadi korban keganasan virus tersebut. Rumah sakit pun hampir tak mampu menampung jumlah pasien yang terus berdatangan.

Namun demikian, dirinya bersyukur masa-masa sulit itu bisa dilewati sehingga kondisi penyebaran Covid-19 kini mulai terkendali.

"Kalau ditanya apa yang membuat saya bisa bertahan, ya keyakinan bahwa ini pasti akan ada solusinya dan pasti berakhir," ucapnya.

Anies pun menuturkan kebahagiaan pada tahun kemarin itu, saat melihat warga bisa pulang dari rumah sakit dan sehat lagi dan bahagia bisa melihat tenaga medis selamat serta bahagia ketika kota ini penduduknya beraktivitas lagi.

Disamping itu, Anies pun memaknai pandemi Covid-19 bukan sebagai krisis kesehatan melainkan kesempatan untuk berubah.

Elektabilitas Anies

Elektabilitas Anies Baswedan sebagai calon Presiden RI di masa mendatang cukup tinggi.

Dari beberapa survei, nama Anies masuk dalam jajaran lima besar sebagai calon Presiden RI.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik mengamini, elektabilitas Anies memang cemerlang saat ini.

Namun dia mengingatkan, Anies perlu kendaraan dalam hal ini partai politik untuk meraih jabatan Presiden RI pada Pilpres 2024 mendatang.

“Saya kira Anies masuk juga dalam kategori calon pemimpin DKI (selanjutnya) karena kalau Presiden perlu kendaraan tapi kalau di DKI dia aman karena bisa independen,” ujar Taufik, Jumat (31/12/2021) malam.

Taufik melihat, beberapa petinggi partai ada yang khawatir dengan tingginya elektabilitas Anies menjadi calon Presiden RI.

Mantan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta itu lantas mengingatkan kepada petinggi partai agar tidak risau dengan persoalan tersebut.

“Saya selalu katakan jangan takut sama Anies, keliru menurut saya kalau takut sama dia. (Analoginya) kalau pimpinan partai sudah di depan, Anies masih di belakang karena kalau dia mau ke depan ada yang harus ditempuh dulu,” kata Taufik.

Hingga kini, Taufik menyatakan Partai Gerindra masih konsisten mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto menjadi calon Presiden RI pada 2024 mendatang.

Sementara sejumlah partai politik lain tengah menjaring kader-kadernya yang bagus untuk bertarung dalam Pilpres 2024.

“Saya bilang ngapain takut, orang dia (Anies) nggak punya partai. Elektabilitasnya memang tinggi, tapi untuk jadi calon presiden itu harus diusung parpol,” lanjut Taufik.

Seperti diberitakan, eektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di urutan tertinggi. Hal ini berdasarkan survei lembaga analis dan konsultan publik, Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) pada 27 Mei - 1 Juni 2021 lalu.

Dalam survei itu terungkap, sosok Anies berada di posisi teratas dengan nilai 19,20 persen. Posisi itu disusul AHY yang mendapatkan nilai 15,51 persen.

Survei ini menyasar 1.600 responden di 34 Provinsi di Indonesia.

Masyarakat cukup antusias memberikan pilihan kepada beberapa tokoh yang berpotensi maju sebagai kandidat Presiden jika Pemilihan Presiden (Pilpres) dilakukan hari ini.

Meski berada di urutan nomor dua, namun posisi AHY ditempel ketat oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendapatkan 15,33 persen.

Tidak hanya itu, sosok Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga muncul dalam survei itu.

Untuk Prabowo mendapatkan 10,26 persen, sedangkan Erick Thohir 9,76 persen dan Ridwan Kamil 7,55 persen.

(Wartakota/Kompas TV)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved