Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Pinrang

Terganggu Suara Bising Penggergajian Kayu, Warga Pallameang Bakal Melapor ke Polres Pinrang

Sejumlah Warga Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, mengeluhkan suara bising mesin penggergajian kayu (somel). 

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sudirman
Nining
Surat sanksi administratif Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Pinrang, kepada pemilik usaha penggergajian kayu CV Cahaya Norma 

TRIBUNPINRANG.COM, PINRANG - Sejumlah Warga Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, mengeluhkan suara bising mesin penggergajian kayu (somel). 

Diketahui, usaha penggergajian kayu tersebut bernama CV Cahaya Norma

Salah satu warga yang rumahnya tepat di samping usaha tersebut, La Dollah, sangat merasakan dampak suara tersebut. 

La Dollah yang berprofesi sebagai nelayan ini mengaku tidak bisa beristirahat dan tidur dengan nyaman karena suara bising dari mesin somel tersebut. 

Baca juga: Lihat Lingkaran Merah, Emak-emak Terekam CCTV Curi Kunci Mobil dan Tabung Gas Elpiji di Pinrang

Baca juga: Daftar Kasus Ditangani Satreskrim Polres Pinrang Selama 2021, Ada Pencabulan Hingga Korupsi Dana BOS

Diketahui, usaha penggergajian kayu tersebut mulai beroperasi pukul 09.00 Wita hingga 17.00 Wita. 

"Saya pergi melaut subuh, siangnya baru pulang untuk beristirahat. Tapi, istirahat saya tidak tenang karena sangat keras suara mesinnya," kata La Dollah, Selasa (4/1/2022). 

Tidak hanya suara bising yang dikeluhkan, getaran mesin somel itu juga sampai membuat rumah La Dollah goyang. 

Karena waktu istirahatnya terganggu, La Dollah memutuskan untuk mengungsi di rumah kerabatnya. 

"Akhir-akhir ini saya tidur di rumah kerabat dulu. Saya tidak bisa tenang di rumah sendiri karena suara mesin somelnya sangat keras bahkan getarannya sampai membuat rumah saya goyang," bebernya. 

La Dollah menambahkan, jika suara bising somel tersebut pernah terdengar saat jemaah masjid menunaikan salat. 

Kebetulan, usaha penggergajian kayu itu tepat berada di belakang masjid. 

"Karena sudah geram, sampai-sampai jemaah melempar kayu kepada petugas di sana karena tetap beroperasi saat ibadah berlangsung," ucapnya. 

Berbagai upaya telah ditempuh sejumlah warga yang berada di wilayah tersebut untuk meminimalisir suara bising pada mesin somel. 

Pihaknya  telah mengajukan keberatan terhadap kebisingan suara mesin tersebut sejak beberapa bulan lalu. 

"Kami juga sudah dimediasi dengan pemerintah. Agar pemilik usaha bisa meminimalisir suara bising tersebut. Namun, yang punya usaha tidak mengindahkan," tuturnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved