Kecantikan Wanita di Negeri Ini Bak Dongeng, Mata Biru, Langsing, Kulit Putih, dan Berpendidikan
Negara ini dikenal sebagai surganya pria. Di negara ini, banyak wanita cantik dan bahkan dikenal sebagai sumber para model papan atas dunia.
Banyak pria di Latvia tewas dalam pertempuran di medan perang atau dibunuh oleh Rusia.
Selama Perang Dunia II, Latvia adalah salah satu negara pertama yang diserang oleh tentara Hitler (1941).
Orang-orang Latvia dievakuasi dengan sangat lambat dan dibantai oleh Nazi.
Beberapa divisi infanteri Latvia dibentuk. Mereka melawan Nazi tetapi dengan cepat dikalahkan. Hal ini menyebabkan populasi pria di Latvia turun drastis.
Selain itu, kecenderungan pria Latvia untuk lebih memilih membujang juga menjadi penyebab ketidakseimbangan gender.
Harapan hidup rata-rata wanita Latvia jauh lebih tinggi daripada pria. Seperti kebanyakan negara di Eropa, Latvia mempraktikkan monogami.
Kabar bahwa Latvia membolehkan poligami sepertinya memang sengaja disebarkan di berbagai website untuk menarik turis pria ke negara tersebut.
Orang Latvia sebagian besar percaya pada Katolik. Kepercayaan pada perintah agama ini adalah alasan mengapa banyak orang Latvia tidak dapat menerima poligami.
Pada tahun 2004, Latvia bergabung dengan Uni Eropa (UE).
Ideologi feminis dari banyak negara Eropa seperti Jerman dan Prancis mempengaruhi wanita Latvia dan mereka tidak setuju dengan pria yang memiliki lebih dari satu istri.
Menurut Legatan Research Institute, Latvia saat ini menempati peringkat ke-35 dunia dalam Indeks Kemakmuran (WNI).
Umpan balik dari banyak orang yang belajar atau bepergian di Latvia mengatakan bahwa sebagian besar gadis di negara ini sangat tampan tetapi memiliki kesombongan dan sikap dingin orang-orang Nordik.
Tak hanya cantik, wanita cantik Latvia juga memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.
Jika dibandingkan di negara lain, wanita Latvia adalah panutan yang diimpikan banyak pria.
Setiap tahun, negara ini menyambut banyak anak muda asing untuk berkunjung dan mencari istri.
Sejak Latvia bergabung dengan UE, banyak turis pria dari seluruh Eropa telah mengunjungi negara itu.
Mereka tidak datang untuk wisata, jalan-jalan atau belanja, tetapi terutama untuk mencari istri atau menikmati klub malam di Latvia.(*)