Vaksinasi di Wajo Capai 75,45%, Tempe Tertinggi dan Pitumpanua Terendah

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Vaksinasi Covid-19 terus digenjot di Kabupaten Wajo, meski telah melampaui target nasional 70%.

Dari 14 kecamatan, Kecamatan Tempe adalah yang tertinggi realisasi vaksinasinya dengan mencapai 85,13%.

"Sampai siang ini realisasi vaksinasi di Tempe sudah 85 persen lebih dan kita bersyukur sudah melewati target yang ditentukan," kata Camat Tempe, Supardi saat meninjau vaksinasi di kawasan Pasar Mini Sengkang, Kamis (30/12/2021).

Selain di kawasan Pasar Mini Sengkang, ada 6 titik lokasi vaksinasi di Kecamatan Tempe.

Baca juga: Istri Bupati Wajo Dinobatkan Perempuan Inspirator Penggerak Percepatan Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Sidrap Tembus 70 Persen, Dollah Mando: Tetap Jaga Protokol Kesehatan

Di Aula SMPN 6 Sengkang, Jl Jambu, aula Kantor Kecamatan Tempe, Pos UKK Pasar Sentral Sengkang, Pos Pelayanan Nataru 2022 Jl Stasiun, dan TK Baharuddin, dan RSUD Lamaddukelleng Sengkang.

"Setelah kita mencapai target 70 persen lalu, kita melakukan rapat bersama menetapkan angka 85 persen, dan hari ini sudah tercapai itu tidak lepas dari kerja keras bersama, Polri, TNI, dan terutama vaksinator," katanya.

Selain itu, Supardi mengingatkan masyarakat meski pun telah divaksin agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Terlebih lagi, merebaknya varian baru Covid-19 jenis Omicron di Indonesia belakangan ini.

Diketahui, realisasi vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Wajo telah mencapai 75,45% dosis pertama, dan 34,04% untuk dosis kedua.

Realisasi vaksinasi di 14 kecamatan sebagai berikut:

1. Kecamatan Tempe 85,13%

2. Kecamatan Gilireng 80,85%

3. Kecamatan Belawa 77,48%

4. Kecamatan Tanasitolo 76,88%

5. Kecamatan Maniangpajo 76,49%

6. Kecamatan Sajoanging 75,30%

7. Kecamatan Takkalalla 75,12%

8. Kecamatan Bola 73,73%

9. Kecamatan Penrang 72,08%

10. Kecamatan Majauleng 71,68%

11. Kecamatan Keera 71,59%

12. Kecamatan Pammana 71,43%

13. Kecamatan Sabbangparu 69,97%

14. Kecamatan Pitumpanua 69,18%

Laporan jurnalis Tribun Timur, Hardiansyah Abdi Gunawan