Tribun Maros
228 Warga Maros Terjangkit DBD Selama 2021, Terbanyak di Kecamatan Turikale 61 Kasus
Sebanyak 228 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Maros selama 2021.Hal tersebut disampaikan Kadis Kesehatan Maros, Muhammad Yunus.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sudirman
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Sebanyak 228 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Maros selama 2021.
Hal tersebut disampaikan Kadis Kesehatan Maros, Muhammad Yunus, Selasa (28/12/2021).
Muhammad Yunus menjelaskan, kasus DBD tahun 2021 mengalami penurunan dibanding 2020.
Baca juga: Gandeng BenihBaik.com Pemkab Maros Vaksinasi 5.000 Warga, Harap Capai Target 70% hingga Akhir Tahun
Baca juga: Gejala DBD Pada Anak dan Kapan Harus ke Rumah Sakit
Jumlah kasus DBD di Kabupaten Maros pada tahun 2020 sebanyak 362 kasus.
"Alhamdulillah ada penurunan 134 kasus, pada tahun sebelumnya 362 kasus dan tahun ini hanya 228 kasus," katanya.
Kasus DBD tertinggi di Kabupaten Maros berada di Kecamatan Turikale sebanyak 61 kasus.
"Kasus DBD yang paling banyak pada 2021 terjadi di kecamatan Turikale. Totalnya ada 61 kasus, tahun sebelumnya di Kecamatan Mandai 76 kasus," tambahnya.
Kasus DBD tertinggi terjadi pada awal tahun 2021.
"Paling tinggi terjadi bulan Maret yakni 43 kasus, terdiri dari 25 laki-laki dan 18 perempuan," tuturnya.
Sementara penderita DBD berada di rentang usia 6-12 tahun.
"Kalau DBD paling rentang menjangkiti anak-anak, sementara orang dewasa imunnya sudah cukup kuat, sehingga risiko terjangkit rendah," tambahnya.
Pihaknya terlah bersiaga mengantisipasi penyakit yang banyak terjadi saat memasuki musim hujan.
"Saat ini masih aman, namun seluruh Puskesmas di Kabupaten Maros telah bersiaga mengantisipasi penyakit yang kemungkinan terjadi saat memasuki musim hujan," tambahnya.
Untuk langkah pencegahan, ia kembali mengingatkan program 3M.
Menutup tempat penampungan air, mengurus penampungan air, mengubur barang bekas.
"Saya ingatkan lagi bahwa jentik nyamuk banyak bersarang di air tergenang dan tidak menyentuh tanah," tutupnya.