Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Muktamar NU

Abu Janda Dukung Gus Yahya Jadi Ketua Umum PBNU: Beliau Punya Cita-cita Meneruskan Visi Gus Dur

Menurut Abu Janda, Gus Yahya punya cita-cita meneruskan visi Gus Dur yakni membuka diplomasi dengan Israel demi mewujudkan perdamaian di sana.

Editor: Sakinah Sudin
AP/Caron Creighton
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda turut berkomentar terkait pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Diketahui, saat ini berlangsung pemilihan Ketua Umum PBNU dalam perhelatan Muktamar NU akhir 2021 di Lampung.

Pemilihan Ketua Umum PBUN sudah menyelesaikan putara pertama, Jumat dini hari (24/12/2021). 

 KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) unggul dari KH Said Aqil Sirajd.

Selisihnya 100 suara lebih.

Katib Aam PBNU, Yahya Cholil Staquf menjadi kandidat ketua umum pengurus besar Nahdlatul Ulama dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung.
Katib Aam PBNU, Yahya Cholil Staquf menjadi kandidat ketua umum pengurus besar Nahdlatul Ulama dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung. (kompas.com)

Gus Yahya 327 Suara, KH Said Aqil Siradj 203 suara.

Sementara KH As'ad Ali hanya memperoleh 17 suara.

Abu Janda dalam postingan di akun Instagramnya secara terang-terangan mendukung Gus Yahya.

Menurut Abu Janda, Gus Yahya punya cita-cita meneruskan visi Dr. K. H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"NU sedang muktamar di Lampung dalam rangka memilih Ketum yang baru..

saya mau cerita dikit tentang calon ketum PBNU Kiai Yahya Cholil Staquf.

Beliau punya cita-cita meneruskan visi Gus Dur..

Alm mbah Gus Dur dulu punya visi buka diplomasi dengan Israel demi wujudkan perdamaian disana.

Karena perdamaian tidak bisa diwujudkan dengan caci maki dari jauh sambil ngentit donasi (emoji) Indonesia harus berperan & berinteraksi langsung dengan Israel kalo mau REAL bantu Palestina, bukan sekedar OMDO modus cari lebihan donasi.

jarang ada ulama yang berani komunikasi dengan Israel karena takut dibenci oleh umat kadrun yang tak mengerti situasi disana akibat dibodohin oleh para pengepul donasi.

Saya yakin jika Kiai Yahya terpilih jadi ketum PBNU, Indonesia akan bisa lebih berperan untuk perdamaian disana (emoji) saya termasuk pengagum beliau yang juga pergi ke Israel untuk melihat & melaporkan apa yang sebenarnya terjadi disana (slide 2)

sehat terus Kiai keren (emoji)," tulis Abu Janda lewat Instagram @permadiaktivis2, Jumat, seperti dikutip Tribun-timur.com.

Update Pemilihan Ketua PBNU

Diberitakan sebelumnya, Gus Yahya mengantongi sebanyak 327 suara, sedangkan Kiai Said yang mendapat 203 suara, serta As'ad Ali 17 suara.

Hasil pemilihan ini langsung diserahkan ke Rais Aam PBNU jika kandidat peraih suara terbanyak kedua mundur.

"Masih proses. Kami masih menunggu pernyataan sikap kedua kandidat peraih suara terbanyak," kata Rais Aam NU Pangkep KH Abd Rahman K melaporkan dari arena muktamar, Jumat pagi ini, 24 Desember 2021.

Proses pemilihan sementara jeda.

Panitia pemilihan bergantian Salat Subuh berjamaah di panggung, di sekitar kota suara dan papan pencatatan hasil pemilihan.

Proses pemilihan berkangsung sejak dini hari tadi.

Sesuai tertera di papan pengumuman, seperti dilaporkan Rais Aam NU Pangkep KH Abd Rahman K via telepon, perolehan suara KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya selalu memimpin.

Gus Yahya bersaing ketat dengan KH Said Aqil Siradj..

Banyak yang memprediksi, KH As'ad Ali hanya akan menjadi pemecah suara,

Koordinator tim pemenangan KH Said Aqil Siradj wilayah Sulawesi, Yunus Razak meyakini Said Aqil Siradj akan kembali terpilih untuk periode ketiga.

Iklan untuk Anda: Ternyata Mata Kabur hingga Katarak Bisa Anda Hilangkan dengan Ini
Advertisement by

NU Sulsel sejak awal bertekad ikut berjuang memenangkan Gus Yahya dalam Muktamar Ke-34 NU ini.

Yunus menyampaikan, berdasarkan hasil survei terakhir, KH Said Aqil Siradj unggul atas Gus Yahya.

Yunus turut mengirimkan salinan foto hasil survei tersebut.

Dalam survei itu, KH Said Aqil Siradj meraih 55,99 persen suara, sementara Gus Yahya 41,44 persen.

Rinciannya, KH Said Aqil Siradj disebutkan meraih 18 suara dari PWNU, PCNU 282 suara, dan PCI 22 suara.

Sementara Gus Yahya disebutkan meraih 16 suara PWNU, 225 PCNU.

Survei itu juga menyebutkan 97, 42 persen PW/PCNU dan PCI telah menentukan pilihan.

Sisanya 2,58 persen belum menentukan pilihan.

Bunyamin Hafid Klaim Gus Yahya Didukung 400 Cabang

Tim pemenangan KH Yahya Cholil Staquf mengklaim dukungan 400 cabang di Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU).

Mereka mengklaim 48 dari total 50 suara asal Sulawesi menyatakan dukungannya kepada Gus Yahya.

"Sulsel, Sultra, dan Sulbar 48 suara dari 50 suara. Itu yang sudah menyatakan sikap dukungan, dan Insya Allah komitmen," ujar koordinator pemberangkatan peserta Muktamar untuk Gus Yahya wilayah Sulsel, Bunyamin Hafid saat dihubungi Kamis (23/12/2021).

Cerita KH Hamzah Harun Al Rasyid soal Tarik Ulur Jadwal Muktamar NU, KH Said Aqil Selalu Absen dan Ogah Dimajukan

Bunyamin mengatakan, rombongan Sulawesi langsung bergabung dalam forum silaturahmi bertajuk Menghidupkan Gus Dur, Catatan Kenangan Yahya Cholil Stafquf, Senin (21/12/2021) malam.

21 cabang ditambah PWNU Sulsel gabung dalam pertemuan itu.

Bunyamin mengklaim, lebih 400 cabang dari 600 sudah solid mendukung Gus Yahya.

Termasuk delegasi asal Sulsel yang berangkat bersama dalam rombongan tim Gus Yahya.

Ada 446 cabang seluruh Indonesia mendukung Gus Yahya dan Kiyai Mifta sebagai Rais AMM.

"Karena sudah 80 persen suara ke Gus Yahya. Bahkan dari situ, banyak yang sudah suarakan aklamasi saja," katanya.

Bunyamin melanjutkan, dukungan kepada Gus Yahya ini didasari karena para cabang menginginkan adanya Ketua Umum PBNU baru.

Sosok Gus Yahya dinilai sangat layak dalam melanjutkan 1 abad NU.

"Hemat saya, kita harus raalistis melihat dan menyambut dukungan 446 cabang itu, khususnya Indonesia Timur sudah sangat jelas hampir 90 persen dukung Gus Yahya," katanya.

Gagasan Gus Yahya, Transformasi NU 

Dilansir dari Kompas TV, Gus Yahya menjadikan gagasan transformasi NU dengan konsep rahmah sebagai jawaban krisis yang melanda global saat ini. 

Bagi Gus Yahya, NU adalah solusi dan sanggup jadi juru damai dunia global di tengah krisis.  

Itulah salah satu titik gagasan yang ditawarkannya di Muktamar NU ke-34 Lampung dan akhirnya membuat dia terpilih jadi ketua umum PBNU. 

Selain itu, ia mengatakan, ingin menyatukan gagasan gerak bersama seluruh komponen NU karena kekuatannya begitu besar untuk umat, dan tentu saja bagi Indonesia. 

Mantan Jubir Presiden Keempat Gus Dur itu lantas mendapat dukungan dari banyak ulama, kiai dan cabang NU dan sejarah membuktikan, ia jadi ketua PBNU. 

Gus Yahya mengatakan, transformasi dalam tubuh organisasi NU bisa jadi dalam kurun waktu 1 periode masa jabatan. 

Artinya, dalam 5 tahun ketika ia akan bekerja keras dan mendayagunakan seluruh potensi di NU untuk senantiasa gerak bersama dan inheren untuk umat. 

"Insya Allah. Hitungan di atas kertas bisa melakukan transformasi organisasi selama 5 tahun komitmen kepemimpinan. Saya bandingkan dengan dulu  cara saya  menjalankan strategi transformasi untuk GP Ansor itu 3,5 tahun sudah panen," katanya dalam wawancara dengan KOMPAS TV. 

Gagasan  ini diterima oleh para pemilik suara di Muktamar dan memilihnya sebagai nahkoda baru organisasi yang berdiri sejak 1926 itu.

Gus Yahya Lahir dari Rahim Pesantren 

Gus Yahya lahir pada tahun 16 Februari 1966 dan merupakan tokoh Nahdlatul Ulama dari kota Rembang, Jawa Timur. 

Beliau adalah santri tulen, ia mengasuh pondok pesantren Raudlatul Thalibin, Leteh, Rembang. Singkatnya, Gus Yahya adalah sosok yang lahir dari Pesantren.

Gus Yahya sedari kecil belajar di Pesantren, bermula dari Pendidikan formal di Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah. Lalu berlanjut ke Pondok Pesantren KH Ali Maksum di Krapyak, Yogyakarta.

Saat itu ia juga kuliah di Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. 

Panggilan ‘Gus’ setelah namanya sendiri adalah panggilan khas dari Pesantren, panggilan untuk memanggil nama anak seorang kiai atau pengasuh pesantren. 

Berdasarkan silsilah keluarga, Gus Yahya tumbuh di lingkungan yang lengket dengan organisasi NU.

Ayahnya adalah tokoh NU yang disegani bernama KH Cholil Bisri.

Bersama Gus Dur, KH Cholil Bisri adalah pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

Gus Yahya juga keponakan dari ulama Kharismatis dari NU, KH Mustofa Bisri, atau biasa disapa Gus Mus. Sedangkan adiknya, Yaqut C. Qoumas adalah Menteri Agama yang baru dilantik Jokowi menggantikan Fachrul Rozi. 

Saat Gus Dur menjadi presiden keempat, Gus Yahya diberi amanah sebagai Juru Bicara Presiden (Jubir). 

Sosok yang terkenal juga lewat tulisan dan cerita-cerita lucu bertajuk Terong Gosong  ini pada 2018-2019 diberi amanah sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menggantikan KH Hasyim Muzadi yang wafat.

Kini, ia bukan lagi sekadar santri, melainkan pemimpin organisasi islam terbesar di dunia. 

Seoarang yang lahir dari rahim pesantren dan berjuang untuk membuat NU kian maju. (Tribun-timur.com/ Kompas TV)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved