Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Muktamar NU ke 34

Dukung Gus Yahya, 21 PCNU dan PWNU Sulsel Berangkat Bareng

Mereka menumpangi dua pesawat dari dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pukul 09:15 Wita Selasa (21/12/2021) pagi.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
tribun-timur/ari maryadi
Rombongan 21 PCNU kabupaten kota se-Sulsel berangkat menuju Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Darussa'adah Gunung Sugih Lampung Tengah, Selasa (21/12/2021) pagi.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- 21 delegasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama ( PCNU ) bersama delegasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama ( PWNU ) Sulawesi Selatan berangkat bersama menuju Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Darussa'adah Gunung Sugih Lampung Tengah.

Mereka menumpangi dua pesawat dari dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pukul 09:15 Wita Selasa (21/12/2021) pagi.

Mereka semua menyatakan dukungan kepada KH Yahya Cholil Staquf memimpin PBNU.

Sebelum berangkat, PWNU Sulsel bersama 21 PCNU kabupaten kota berkumpul menggelar seremonial pelepasan di Asrama Haji Sudiang, Kota Makasar, Senin (20/12/2021) malam.

Pelepasan itu dihadiri Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman dan Kapolda Sulsel.

Adapun tiga cabang yang berangkat duluan yaitu PCNU Selayar, Barru, dan Luwu.

"Semalam hadir tadi malam itu, 21 cabang, ditambah wilayah, minus Selayar, Barru, Luwu. Kita semua komitmen mendukung Gus Yahya," kata koordinator pemberangkatan peserta Muktamar untuk Gus Yahya, Bunyamin Hafid saat dihubungi Selasa (21/12/2021).

Menjelang Muktamar NU ke-34 yang digelar pada 22-23 Desember 2021, muncul dua nama kandidat kuat yang digadang-gadang akan menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Mereka adalah KH Yahya Cholil Staquf dan KH Said Aqil Siroj.

Seperti diketahui, Muktamar NU ke-34 akan berlangsung di Lampung.

Satu di antara agenda dalam acara tersebut adalah memilih Ketum PBNU.

Bunyamin mengklaim, PCNU Selayar, Barru, dan Luwu yang berangkat duluan juga menyatakan komitmen mendukung Gus Yahya.

"Mereka komitmen dukung Gus Yahya," kata Bunyamin.

Ia melanjutkan, delegasi peserta asal Sulawesi Berat sebanyak 7 cabang ditambah delagasi Sulawesi Tenggara sebanyak 18 cabang juga ikut rombongan Sulsel.

Mereka ikut berangkat bersama dari Kota Makassar.

"Jadi 3 wilayah Sulawesi utuh 50 suara sepakat mendukung Gus Yahya. Hampir Indonesia Timur 80 persen mendukung Gus Yahya," katanya.

Bunyamin mengatakan dirinya bertugas menindaklanjuti komitmen PCNU dan PWNU Sulsel mendukung Gus Yahya.

Menurutnya, 24 PCNU bersama PWNU Sulsel menandatangi dukungan kepada Gus Yahya di Asrama Haji Sudiang pada 15 Oktober 2021 lalu.

"Secara pernyataan tertulis dan penyerahan, mereka sudah komitmen ke Gus Yahya, tugas saya sebagai koordinator pemberangkatan panitia, tugas saya hanya jaga komitmen ini karena komitmen itu waktu di Asrama Haji mereka sepakat untuk berangkat bersama," katanya.

Senada Ketua PWNU Sulsel KH Hamzah Hanun menyatakan dukungannya kepada Gus Yahya memimpin PBNU Sulsel masa bakti lima tahun depan.

"Betul," katanya saat dihubungi Selasa (21/12/2021).

Hal senada disampaikan Ketua PCNU Kota Makassar KH Kaswad Sartono.

Ia menyatakan dukungannya kepada Gus Yahya memimpin PBNU.

"Dukungan PCNU Kota Makassar akan diberikan kepada KH Yahya Cholil Staquf atau yang biasa dipanggil Gus Yahya," kata KH Kaswad saat dihubungi.

Kaswad mengatakan dukungan itu berdasarkan sesuai hasil rapat pengurus harian dan restu rois Syuriyah serta kesepakatan bersama antara PWNU dan PCNU seSulawesi Selatan beberapa waktu yang lalu.

Menurutnya, dukungan itu sebagai upaya memelihara semangat demokrasi dan kebersamaan NU Sulsel serta dengan harapan adanya regenerasi kepemimpinan PBNU. 

Kaswad berharap Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama ini berjalan dengan lancar, sukses dan bermartabat yang dijiwai spirit ukhuwah an-Nahdliyah.

Muktamar sebagai lembaga tertinggi dalam sebuah organisasi yang didirikan para ulama Aswaja 31 Januari 1926 ini mudah-mudahan dapat menghadirkan program-program strategis bagi kemandirian organisasi, penguatan posisi umat.

Baik perspektif diniyah, ijtimaiyah maupun wathoniyah, penguatan peran NU baik dalam kancah pembangunan bangsa dan negara serta kancah global.

"Terutama di masa pandemi Covid-19. Sebagai agenda Muktamar strategis lainnya adalah proses pemilihan Rois Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU," katanya. (cr4)

Laporan Wartawan Tribun Timur Ari Maryadi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved