Golkar Sulsel
Irwan Muin Sebut Golkar Sulsel Belum Maksimal Lakukan Konsolidasi Kader, Taufan Pawe: Kita Evaluasi!
Perombakan dilakukan karena sejumlah pengurus tercatat rangkap jabatan di kepengurusan kabupaten/kota.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Keinginan Golkar Sulsel melakukan reshuffle kepengurusan dengan mengganti pengurus yang rangkap jabatan dan tidak aktif ditanggapi beragam oleh kader.
"Kita mengapresiasi. Ini positif bagi Golkar, agar pengurus fokus bekerja," kata Wakil Sekretaris Golkar Sulsel Irwan Muin.
Namun, mekanisme reshuffle harus berdasarkan juklak.
"Untuk agenda reshuffle pengurus tidak aktif, menurut saya bidang organisasi atau kaderisasi dan keanggotaan harus melakukan kajian mendalam," katanya.
Irwan mengatakan hingga saat ini, Golkar Sulsel sama sekali belum membuat dan menetapkan tata kerja.
Bahkan, belum melakukan orientasi kepengurusan dan belum melaksanakan rapat kerja.
Ia mengingatkan, di awal kepengurusan, tata kerja sangat penting, di dalamnya menguraikan secara detail fungsi dan tugas masing-masing pengurus.

"Dalam anggaran rumah tangga pasal 40 dijelaskan bahwa rapat kerja DPD I dilaksanakan diawal dan pertengahan kepengurusan, untuk membahas dan menetapkan program kerja strategis partai," katanya.
"Jadi menurut saya, setelah tata kerja ditetapkan, lalu orientasi kepengurusan, selanjutnya rapat kerja sehingga pengurus fokus program kerja masing-masing," Irwan menambahkan.
Jadi kata Irwan, akan kelihatan pengurus mana yang tidak aktif atau tidak melaksanakan tugas-tugasnya.
"Ini akan menjadi fokus evaluasi partai. Kalau dipemerintahan sangat jelas tupoksi masing-masing dan ada mekanisme evaluasi," jelasnya.
Menurutnya, dalam satu tahun pertama kepengurusan Golkar Sulsel di bawah pimpinan Taufan Pawe terlihat belum maksimal melaksanakan agenda konsolidasi kepengurusan dan konsolidasi program.

"Satu tahun pertama ini, memang masih disibukkan mensupport agenda DPD II, yaitu musda," ujarnya.
"Bapak ketua DPD I adalah sosok yang memiliki berjuta pengalaman leadership, tentu beliau lebih paham bagaimana memimpin organisasi sesuai aturan dan mekanisme partai, dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengurus," katanya.
Sebagai simbol kemuliaan partai, Irwan menilai, Taufan Pawe, telah menyampaikan komitmennya untuk melakukan konsolidasi menyeluruh.
Mensolidkan seluruh kader, sebagaimana di sampaikan pada pidato pascaterpilih sebagai ketua di Jakarta.
Sebelumnya diberitakan, Golkar Sulsel di bawah komando Taufan Pawe ingin merombak pengurusnya.
Perombakan dilakukan karena sejumlah pengurus tercatat rangkap jabatan di kepengurusan kabupaten/kota.
"Tidak boleh rangkap jabatan pengurus DPD I dan DPD II. Yang jadi pengurus di kabupaten/kota akan diganti," kata Sekretaris Golkar Sulsel Marzuki Wadeng.

Ada sejumlah pengurus DPD I yang terpilih jadi ketua.
Seperti Zulkarnaen Arief terpilih Ketua Golkar Takalar.
Nirwan Arifuddin terpilih memimin Golkar Bulukumba.
Rahmat Masri Bandaso terpilih memimin Golkar Palopo, serta Baso Rahmanuddin memimpin Golkar Wajo.
Ada pula nama-nama pengurus DPD I jadi pengurus DPD II.
Seperti Muhammad Irianto Ahmad jadi Sekretaris Golkar Makasssar.
Lukman B Kady jadi ketua Harian Golkar Gowa.
Ziaur Rahman Mustari jadi sekretaris Golkar Takalar, Syamsuddin Lagu bendahara Golkar Takalar, serta Ikram Iskandar masuk pengurus Golkar Jeneponto.
Hal senada disampaikan Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe.
Wali Kota Pawe dua periode itu berencana mengevaluasi pengurus Golkar Makassar seusai pelantikan.

Taufan mengaku akan mereshuffle pengurus yang tidak aktif.
Ia menyebutnya dengan istilah revitalisasi dan evaluasi.
"Kita evaluasi, dalam pemerintahan saja ada namanya evaluasi kinerja." katanya.
"Kita punya ekspektasi kalau tidak tercapai apalagi sudah tanda tangan pakta integritas, capaian tidak sesuai harapan tentu dievaluasi. Itu jadi dasar, itu nanti ruang digunakan untuk revitalisasi," kata Taufan.(*)