Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Suporter Ingin PSM Rekrut Pelapis Serif Hasic dan Striker Haus Gol, Anco Jansen Tak Bisa Diandalkan

PSM Makassar dituntut berbenah menghadapi putaran kedua Liga 1 2021-2022 yang akan bergulir awal Januari 2022.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
Instagram
Duet paling tajam Liga 1 2021 dari PSM Makassar, Ilham Udin Armayn dan Anco Jansen dengan membukukan enam gol. 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSARPSM Makassar dituntut berbenah menghadapi putaran kedua Liga 1 2021-2022 yang akan bergulir awal Januari 2022.

Laskar Pinisi harus merangset naik ke papan atas klasemen Liga 1

Lini yang dianggap menjadi kelemahan pada putaran pertama harus segera dapat diperbaiki. Utamanya lini pertahanan dan lini penyerangan.

Untuk lini pertahanan sangat rapuh, terbukti dengan 21 gol yang bersarang ke gawang PSM Makassar dari 17 pertandingan.

Miss komunikasi dan kesalahan individu kerap menjadi biang penyebab gawang Laskar Pinisi kebobolan.

Deputi Mendagri Red Gank, Muhammad Al Fajri menyebut, PSM butuh tambahan pemain berposisi stopper atau bek tengah.

Stopper dibutuhkan untuk menjadi pelapis. Sebab, hanya ada tiga pemain berposisi stopper di PSM, yakni Serif Hasic, Erwin Gutawa dan Hasim Kipuw.

"Kalau stopper cukup pemain lokal saja," sebutnya, Sabtu (18/12).

Apalagi sekarang, PSM krisis stopper setelah Abdul Rahman Sulaeman dipastikan absen hinggan akhir musim.

Cedera yang dialami pemain nomor punggung 28 ini di luar perkiraan.

Dokter tim PSM, Hardiansyah Muslimin mengatakan, awalnya Abdul Rahman diperkirakan alami cedera medial coallteral ligament (MCL) (red, jaringan ikat yang kuat mengikat tulang pada persendian bagian tengah).

Namun setelah pemeriksaan, pemain nomor punggung 28 ini juga alami masalah pada posterior cruciate ligament (PCL) (red, jaringan ikat yang kuat mengikat tulang pada persendian bagian belakang).

Serta alami anterior cruciate ligament (ACL) (red, jaringan ikat yang kuat mengikat tulang pada persendian bagian depan).

“Ternyata memang bermasalah juga pada PCL dan ACL yang semula hanya MCL,” katanya melalui sambungan telepon, Jumat (17/12/2021).

Tak hanya stopper, PSM butuh striker murni. PSM kesulitan dalam membobol gawang lawan. Cuma 19 gol berhasil disarangkan oleh anak asuh Syamsuddin Batola.

Anco Jansen yang didatangkan sebagai striker tak bisa berbuat banyak. Hanya mencetak empat gol dari 15 penampilan, Dua gol diantaranya dari titik putih.

"Butuh striker karena ketajaman di lini serang itu tidak ada," ungkap Fajri.

Dia menyampaikan, sosok striker yang didatangkan harus memiliki ketajaman. Mampu bertarung di depan.

"Kalau striker sudah pasti kami mau yang tajam dan haus gol ditambah bisa bertarung di depan, tidak malas-malasan," ucapnya.

Fajri menyebut striker bisa jadi rekrutan yakni striker asal Brazil, Giancarlo Rodrigues dan striker Persis Solo, Ferdinand Sinaga.

Sementara, Koordinator Komunitas VIP Selatan (KVS), Erwinsyah mengatakan, lini serang PSM butuh tenaga baru. Di posisi penyerang sayap masih harus datangkan pemain yang memiliki kualitas.

Harus di atas kemampuan dimiliki oleh Rizky Eka Pratama maupun Ilham Udin Armaiyn.

Untuk posisi striker, pemain akademi, Patrick Prince Kallon bisa diberikan kesempatan bermain. 

Jika memang ingin datangkan sosok striker, harus punya karakter petarung dalam kotak penalti.

Sebab, Anco Jansen diharapkan belum bisa memenuhi ekspektasi.

Pemain nomor 10 ini lebih bagus jika bermain sebagai geladang atau penyerang sayap.

“Harus petarung dalam kotak penalti. Anco Jansen tidak bisa diharapkan jadi striker utama. Dia bagus kalau bermain gelandang dan sayap,” sebut Ewing.

Sedangkan Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim menegaskan Manejemen PSM berkomitmen untuk merekrut pemain pada jendela transfer paruh musim Liga 1.

“Manajemen telah komitmen untuk rekrut pemain,” tegasnya.

Sejauh ini PSM bermasalah dengan minim cetak gol, mudah-mudahan pemain datang bisa menjadi goal gatter.

Sementara pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar mengatakan, PSM secara materi pemain sudah cukup mumpuni.

Terbukti, mereka mampu tampil baik di beberapa pertandingan. Mengalahkan Bali United 2-1, menahan imbang Persib Bandung dan Arema dengan skor 1-1.

"Secara materi pemain cukup mumpuni. Mampu melakukan yang terbaik ketika lawan tim besar, seperti Bali, Persib dan Arema," terangnya.

Namun perlu diperbaiki, ungkap dia adalah bagaimana mengorganisasi ke dalam. Sepak bola itua ada tiga O yaitu, otak, otot dan olah.

Syamsuddin Umar melihat, PSM diawal-awal memakai otak. Sebelum menerima bola, sudah berpikir, tapi di terakhir, sudah terima bola baru berpikir. 

"Ini harus dibenahi, bagaimana mengharmonisasi," ujarnya.

Lanjut dia, bagaimana dalam mengolah. Secara psikologi bagaimana harus mengembalikan mental dan kepercayaan diri.

"Harus menyatukan tim kembali seperti awal," ucap pelatih yang bawa PSM juara Liga Indonesia musim 1999-2000.

Terakhir, ia melihat beberapa pertandingan terakhir melihat fisik pemain menurun. 

"Secara fisik sepertinya agak menurun. Mungkin ritme istirahat harus diperhatikan, sehingga ketika bermain harus full," tutup Pak Syam.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved