Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Prabowo Subianto - Puan Maharani Berpasangan di Pilpres 2024? Sekjen Bocorkan Rencana Gerindra

Sehingga Muzani tidak menutup kemungkinan jika nantinya ada koalisi antara Gerindra dan PDI Perjuangan.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Prabowo Subianto, Puan Maharani, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono. Keempat nama tersebut diperkirakan akan masuk bursa Capres-Cawapres di Pilpres 2024. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok kandidat bakal calon Presiden-Wakil Presiden setelah Jokowi-Ma'ruf Amin terus bermunculan.

Mereka adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga Puan Maharani.

Ditengah hangatnya pembahasan bakal calon presiden-wakil presiden RI tahun 2024, muncul isu jika Prabowo akan berduet Puan Maharani.

Artinya, Partai Gerindra dan PDI Perjuangan akan berkoalisi.

Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, hubungan antara Partai Gerindra dengan PDI Perjuangan semakin bagus.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri) memberikan sambutan saat menyerahkan bantuan dari Partai Gerindra secara simbolis bagi Pemrov Lampung, Senin (21/9/2020). Partai Gerindra menyalurkan 5000 alat tes PCR dan 6 ventilator kepada masyarakat Lampung untuk meringankan beban pemerintah daerah. TRIBUNNEWS/HO
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri) memberikan sambutan saat menyerahkan bantuan dari Partai Gerindra secara simbolis bagi Pemrov Lampung, Senin (21/9/2020). Partai Gerindra menyalurkan 5000 alat tes PCR dan 6 ventilator kepada masyarakat Lampung untuk meringankan beban pemerintah daerah. TRIBUNNEWS/HO (Tribunnews.com)

Sehingga Muzani tidak menutup kemungkinan jika nantinya ada koalisi antara Gerindra dan PDI Perjuangan.

"Dalam arti hubungan kami dengan PDIP di Senayan bagus, saya dengan Pak Hasto baik, teman-teman baik.

Sebagai sebuah kemungkinan koalisi ada," kata Muzani dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (19/12/2021).

Lebih lanjut Muzani menuturkan, ia juga sudah bertanya dengan pihak PDI Perjuangan.

Baik Gerindra maupun PDI Perjuangan juga sudah intens berkomuikasi.

Sehingga kini tinggal menunggu waktunya saja.

"Lihat waktunya nanti. Saya juga sudah bertanya dengan kawan-kawan PDIP, semuanya menunggu waktu," terang Muzani.

Meski tak menampik adanya kemungkinan koalisi, Muzani masih enggan membeberkan, apakah nanti akan benar-benar ada duet antara Prabowo-Puan di Pilpres 2024 mendatang.

Gerindra Capresnya Hanya Prabowo

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai adanya dukungan kepada Sandiaga Uno untuk Pilpres tidak menimbulkan masalah apa pun.

"Di Gerindra begitu sudah biasa dan kita tidak menganggap itu sebagai problem serius," kata Muzani kepada wartawan, Minggu (19/12/2201).

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Sandiaga itu adalah bagian dari caranya untuk mendapatkan legitimasi.

"Cuma kalau apa yang diharapkan oleh Pak Sandiaga adalah dukungan dari Partai Gerindra, Gerindra ini calon presidennya yang diinginkan oleh kader itu hanya satu, tunggal, namanya Prabowo Subianto," katanya.

Dia pun menyinggung bagaimana kader Gerindra Kamrussamad yang mengingatkan Sandiaga soal cara dukungan kepadanya melalui ijtima ulama dan pemuda Islam Indonesia.

"Pak Samad mengingatkan kira-kira seperti itu bahwa janganlah menggunakan cara-cara seperti itu. Kira-kira itu," katanya.

"(Tapi) bagi kami itu enggak ada masalah, biasa. Nah itu karena kami adalah partai yang terbuka, partai yang demokratis, suasana itu biasa. Kita menjaga keutuhan, kita menjaga kebersamaan, kita menjaga silaturahmi, meskipun dalam menjaga keutuhan kan tidak sama terus," tandasnya.

Diketahui, Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad khawatir Sandiaga Uno sengaja mengeksploitasi identitas ulama.

"Upaya rekayasa forum Ijtima Ulama DKI Jakarta (deklarasi bulan Oktober 2021) dan forum Ijtima Ulama Jawa Barat (deklarasi bulan Desember 2021) merupakan tindakan berpotensi menimbulkan politik identitas sebagai pemecah belah bangsa," kata Kamrussamad dalam keterangan tertulis yang berjudul 'Gerindra: Sesalkan Sandiaga Uno Rekayasa Ijtima Ulama demi Capres', Kamis (16/12/2021).

"Saya khawatir ada sekelompok oknum yang bekerja secara sistematis bersama Sandiaga sehingga tega lakukan eksploitasi identitas ulama,"kata dia.

Keptusan diambil tepat waktu

DPP Partai Gerindra merespons positif hasil survei Lembaga Survei dan Analisa Kebijakan Publik (LANSKAP) yang menyebut pasangan Prabowo Subianto dan Puan Maharani menjadi duet terkuat di Pemilu 2024 mendatang. 

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, hasil survei tersebut merupakan potret keinginan masyarakat yang masih bersifat situasional. 

"Tentu saja keputusan politik akan kita ambil pada waktu yang tepat pada suasana yang benar," kata Muzani, di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (1/12/2021). 

Muzani mengatakan, Gerindra akan memikirkan secara matang terkait pencapresan. 

Menurutnya, keputusan Partai Gerindra memilih akan bersikap di waktu yang tepat antara lain untuk memprediksi segala kemungkinan agar menghasilkan keputusan yang tepat.     

"Untuk bisa tepat maka survei adalah salah satu indikator atau salah satu cara. Banyak lembaga survei, bukan hanya satu, kira-kira seperti itu," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, hasil survei terbaru Lembaga Survei dan Analisa Kebijakan Publik (LANSKAP), terkait elektabilitas calon presiden 2024 menunjukkan Prabowo Subianto menempati posisi pertama.  

Direktur Eksekutif LANSKAP, Mochamad Thoha menyebut, sebagian besar publik masih menjatuhkan pilihannya kepada Prabowo sebagai calon Presiden 2024.  

"Ada sebesar 23,0 persen publik yang memilihnya. Mengingat sosok Prabowo yang telah berkompetisi tiga kali dalam kepemimpinan nasional, bisa saja menunjukkan masih besarnya harapan publik kepada Prabowo untuk dapat mewujudkan visi misi ekonomi politiknya yang tertunda tentang mewujudkan negara dan bangsa Indonesia yang demokratis, bersatu, kuat, maju dan makmur," kata Thoha, dalam keterangan yang diterima, Selasa (30/11/2021).  

Di posisi kedua, ditempati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan persentase 14,1 persen.  

Kemudian ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 13,6 persen.  

"Pilihan publik yang dijatuhkan ke Anies mungkin saja disebabkan karena sosok Anies yang juga pluralis dan religius. Sementara Ganjar mungkin lebih dikenal sebagai sosok yang populer karena sering turun kebawah terutama di provinsi Jawa tengah tempatnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah," ucapnya. 

Survei ini juga menanyakan pertanyaan simulasi pasangan capres-cawapres.  

Hasil simulasi tersebut menunjukkan tingkat keterpilihan yang tinggi terhadap pasangan di mana yang menjadi calon Presidennya Prabowo. pasangan Prabowo-Puan yang tertinggi (67,7 persen) dibandingkan Prabowo-Anies (63,6 persen), Prabowo-Ganjar (62,0 persen) dan Prabowo-Sandi (58,7 persen).  

Namun jika dibalik di mana Prabowo sebagai cawapres persentase keterpilihannya jauh menurun, tetapi masih tetap menjadi pilihan utama dalam semua simulasi yang menempatkan Prabowo sebagai cawapres.  

"Hanya ada sebagian kecil publik memilih Prabowo di posisi cawapres dan bahwa ada sebagian besar publik memilih Prabowo sebagai capres," ujarnya.  

Sementara pasangan capres-cawapres lain seperti Anies-Ganjar (48,5 persen), Anies Sandi (46,2 persen), Anies-Puan (40,1 persen), Anies-Airlangga (38,9 persen) atau, Ganjar-Anies (47,1 persen), Ganjar-Sandi (46,7 persen), Ganjar-Airlangga (41,1 persen) atau Ganjar-Puan (39,4 persen) kombinasi lainnya untuk sementara masih belum melewati perolehan elektabilitas bila Prabowo menjadi capresnya. 

Prabowo Subianto dan Puan Maharani
Prabowo Subianto dan Puan Maharani (TRIBUNNEWS Irwan Rismawan/DOK DPR RI)

Survei tersebut dilaksanakan pada 11-25 November 2021 dengan menggunakan metode multistage random sampling yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.  

Sampel yang dicuplik adalah penduduk yang berusia min 17 tahun keatas dan atau yang sudah pernah menikah sebesar 1420 responden dengan Margin of Error ± 2,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Pengumpulan data tersebut dilakukan melalui wawancara langsung.  (*)

(Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved