Liga 3 Sulsel
Asprov PSSI Sulsel Cuekin Aduan Persibo Bone di Liga 3, Sebut Ajakan Pengaturan Skor Tak Terpenuhi
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Selatan (Sulsel), tak menjawab surat Persibone terkait dugaan ajakan match fixing atau pengaturan skor
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Selatan (Sulsel), tak menjawab surat Persibo Bone terkait dugaan ajakan match fixing atau pengaturan skor Liga 3 Sulsel.
Sehari sebelum berangkat untuk berlaga ke babak 12 besar grup H, Manajer Persibo Bone dihubungi oleh seseorang yang mengaku suruhan dari klub Masolo United FC.
Persibone diminta untuk mengalah jika menghadapi Masolo United FC dengan skor 2-0. Imbalannya uang sebesar Rp 30 juta.
Persibone menolak tawaran tersebut. Sebab, menciderai nilai-nilai fair play dalam sepak bola.
Usai menolak tawaran tersebut, orang tersebut menyampaikan kepada Persibo Bone bahwa mereka akan memainkan di wasit.
Sekretaris Asprov PSSI Sulsel, Ahmadi Djafri mengaku tak menjawab dugaan pengaturan skor tersebut karena hal tersebut tidak terjadi.
“Barang bukti tidak ada. Dikatakan bahwa mereka (red, Persibone) ditelepon, tapi tidak mau. Itukan tidak terjadi. Jadi mau bagaimana kira-kira,” ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (16/12/2021).
Lanjutnya, pihaknya tidak layangkan ke Komisi Disiplin (Komdis) karena unsur tidak terpenuhi.
Dalam mengajukan protes ada syarat dan prosedur harus dipenuhi, seperti ada uang protes. Ini tidak dipenuhi hingga batas waktu yang ditentukan.
“Kami tidak layangkan Komdis melakukan karena unsur tidak dipenuhi. Jadi kepada teman teman-teman yang punya klub, jika ada diprotes mohon sesuai prosedur,” tuturnya.
Ia pun menyampaikan kepada kepada tim untuk melakukan protes secepatnya jika merasa dirugikan. Jangan setelah kalah baru melakukan protes.
“Itu tidak bagus sekali menurut saya. Kalau ada permasalahan lebih awal, laporkan segera. Jangan setelah tidak lolos baru dilaporkan,” ucap Ahmadi Djafri.
Manajer Persibo Bone, Muhammad Wahyu mengaku kecewa dengan aduan ajakan pengaturan skor yang tak ditanggapi.
Dia menjelaskan, pengaturan skor memang tidak terjadi lantaran ia menolak dengan tegas.
Namun, ada pernyataan dari orang yang menghubunginya akan memainkan di wasit dan nyatanya di lapangan fakta terjadi demikian.