Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Hati-hati Beli Barang Inden, 50-an Karyawan Swasta di Makassar Tertipu Milliaran Rupiah, Modusnya?

Modus penipuan dan penggelapan yang diduga dilakukan DE, dengan menampung dana inden (tanda jadi atau pembayaran depan) pengadaan bahan sembako.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TribunLampung
Ilustrasi penipuan 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 50-an karyawan swasta di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tertipu oleh penyedia barang inden.

Kasus penipuan dan penggelapan itu pun, ramai-ramai dilaporkan para korban ke Polda Sulsel Jl Perintis Kemerdekaan Makassar, Minggu (12/12/2021) lalu.

Ismail (30) mewakili para korban mengatakan, ada puluhan warga dan karyawan swasta yang tertipu oleh terlapor perempuan berinisial DE.

"Banyak korbannya, ada sekitar 50-an orang, kemarin kita ramai-ramai datangi Polda melapor," kata Ismail dikonfirmasi tribun, Rabu (15/12/2021) malam.

Ia menjelaskan, awalnya dirinya dan korban lain tidak berniat melapor dengan mendatangi rumah DE.

Namun, saat berada di rumahnya, Ismail Cs mengaku tidak mendapatkan kejelasan terkait dana yang mereka inden atau setor sebelumnya.

"Kita datangi rumahnya (DE) untuk bicara secara kekeluargaan, tapi tidak ada kejelasan, sampai di kantor polsek juga. Makanya kita melapor ke Polda dengan harapan ada kejelasan soal dana-dana kita ini," ujarnya.

Modus penipuan dan penggelapan yang diduga dilakukan DE, dengan menampung dana inden (tanda jadi atau pembayaran depan) pengadaan bahan sembako.

Namun, setelah beberapa hari sesuai kesepakatan, barang yang dijanjikan itu tidak kunjung diberikan ED.

"Jadi ceritanya ini, kita setor dana. Seperti saya, saya setor itu Rp60 juta untuk barang minyak (goreng), tapi sampai sekarang minyaknya tidak ada," beber pria kelahiran Parepare itu.

"Ada juga yang setor uang jutaan untuk dapat gula. Bahkan ada tiga orang itu sampai ratusan juta dia setor, total keseluruhannya itu kalau tidak salah sekitar Rp1 milliar lebih," sambungnya.

Lebih jauh Ismail menjelaskan, ia dan korban lainnya percaya dengan DE, setelah tiga bulan sebelumnya jual beli itu berlangsung lancar.

"Tiga bulan sebelumnya itu lancarji, kita kasi masuk dana, barangnya tiba tiga hari, kadang juga satu Minggu. Tapi waktu itu, masih sedikit kita kasih masuk dana," bebernya.

Ia mengenal DE lantaran pernah bekerja di perusahaan yang sama di Kawasan Industri Makassar (KIMA).

DE kata Ismail, saat ini masih tercatat sebagai karyawan swasta di salah satu perusahaan.

Korbannya pun kebanyakan karyawan swasta tempat sekerja DE.

Plt Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ade Indrawan yang dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya laporan itu.

Pihaknya mengaku masih mendalami kasus dugaan penipuan tersebut.

"Betul sudah ada LP (Laporan Polisi), tapi masih dalam Lidik (penyelidikan)," ujarnya.(Tribun-Timur.com)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved