PLTA POSO
PLTA Poso Tahap 2 Kantongi Sertifikat Laik Operasi, PLN:Wujud Dukungan Net Zero Emmision di 2060
PT PLN (Pesero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi bersama PT Poso Energy mendukung program pemerintah melaksanakan Net Zero Emmision pada tahun 2060.
PLTA Poso Tahap 2 Kantongi Sertifikat Laik Operasi, PLN:Wujud Dukungan Net Zero Emmision di Tahun 2060
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-PT PLN (Pesero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi bersama PT Poso Energy mendukung program pemerintah melaksanakan Net Zero Emmision di tahun 2060 mendatang.
Pada Masa transisi energi ini PLN dan Poso Energy berhasil merampungkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Ekstensi Tahap 2 berkapasitas 4x50MW atau 200MW.
Rampungnya pembangunan PLTA ini ditandai dengan keluarnya Sertifikat Laik Operasi (SLO) untuk unit 3 dan 4 pada 10 Desember 2021.
Sedangkan SLO unit satu dan dua telah keluar pada bulan September 2021.
Demikian dibeberkan General Manager PLN UIP Sulawesi Defiar Anis.
Ia menyampaikan, PLTA Poso memiliki total kapasitas 515MW dengan rincian PLTA Poso Eksisting berkapasitas 3X65MW telah beroperasi sejak tahun 2012.
Untuk PLTA Poso Ekstensi tahap satu berkapasitas 4X30MW telah beroperasi sejak Februari 2020.
“PLTA Poso Ekstensi tahap dua ini memiliki kapasitas 4X50MW dan akan segera bergabung dalam sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan,” katanya via rilis, Senin (14/12/2021).
Anis menjelaskan, sebelum masuknya PLTA Poso Ekstensi tahap 2 ini cadangan daya sistem Sulbagsel adalah 591,5MW.
Adapun beban puncak sistem kelistrikan Sulbagsel adalah 1517,6 MW dan daya mampu sebesar 2109,1 MW.
Jika PLTA Poso baru ini masuk maka cadangan daya akan meningkat menjadi 791,5MW.
Sedangkan daya mampu akan meningkat menjadi 2309,1MW dengan bauran energi terbarukan sebesar 40 persen atau sebesar 940 M.
“Kalau PLTA Poso ekstensi tahap 2 ini masuk ke dalam sistem maka bauran energi baru terbarukan untuk sistem Sulbagsel telah mencapai 40 persen dari total daya mampu yang ada, menjadikan bauran tertinggi di Indonesia,” ucapnya.
Ia berharap capaian ini dapat membantu mengejar target bauran EBT di Indonesia sebesar 23 persen pada tahun 2025.
“Dengan begitu kita dapat dan mengejar target Zero Emmision di tahun 2060,” kata Anis.
Asal tahu saja, pembangunan PLTA Poso ini berlangsung sejak tahun 2018 lalu.
Rencananya PLTA Poso ini akan mulai bergabung ke Sistem Kelistrikan Bagian Selatan di awal tahun 2022 mendatang. (*)