Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BKL Makassar

Perwakilan FKLPI Pusat Eddy Masri Jadi Pembicara di Rapat Koordinasi BLK Makassar

BLK Makassar menggelar Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah di Hotel Four Points By Sheraton

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI
BLK Makassar menggelar Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah di Hotel Four Points By Sheraton Jalan Andi Djemma Kota Makassar Selasa (14122021) siang. (Foto Ari Maryadi Tribun Timur) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- BLK Makassar menggelar Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah di Hotel Four Points By Sheraton Jalan Andi Djemma Kota Makassar Selasa (14/12/2021) siang.

Kegiatan mengusung tema "Akselerasi FKLPID BLK Makassar dalam Rangka Tranformasi Lembaga Pelatihan di Era Disrupsi.

BLK Makassar menghadirkan sejumlah narasumber.

Antara lain Fitroh Hanrahmawan dari BLK Makassar.

Eddy Masri perwakilan FKLPI Pusat, Baso Alim Bachri (Ketua FKLPID BLK Makassar, dan Muhammad Syauki dari Kalla Group.

Eddy Masri dalam paparannya mengungkapkan kebutuhan pasar tenaga kerja bisa berbeda.

Ia mengungkapkan faktor kurikulum Indonesia belum bisa penuhi pasar tenaga kerja.

Dibutuhkan 8 tahun untuk upgrade kapasitas guru di Indonesia.

Namun, perjalanan 8 tahun itu perkembangan zaman berubah. 

"Nah yang bisa jembatani itulah dibutuhkan training dan sertifikasi. Kita masuk era vokasi. Mau tidak mau kita masuk era disrupsi efek Revolusi industri 4.0. Ditambah dipercepat oleh kondisi pandemi," katanya.

Eddy mengungkapkan lembaga buruh dunia menyampaikan 50 persen tenaga kerja rentan terganti akibat kondisi ini.

Apalagi faktanya pelaku usaha pakai teknologi dibanding tenaga manusia.

Ia juga menyebut otomatisasi terjadi awalnya di negara maju.

"Kenapa negara maju melakukan otomatisasi, tapi tidak bermasalah, tapi jumlah penduduk usia lanjut bertambah," katanya.

Eddy mengatakan tahun 2030 akan ada 370 juta orang kehilangan pekerjaan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved