Haji Lulung
Innalillahi, Penyebab Haji Lulung atau Abraham Lunggana Meninggal
Mantan anggota DPR RI dan mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Haji Lulung meninggal dunia di usia 62 tahun.
TRIBUN-TIMUR.COM - Innalillahi wainna ilaihi rajiun.
Mantan anggota DPR RI dan mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Haji Lulung meninggal dunia di usia 62 tahun.
Beliau menghembuskan nafas terakhir, Selasa (14/12/2021).
Kabar Haji Lulung sekaligus politisi PPP meninggal dikonfirmasi anggota DPRD DKI Jakarta sekaligus orang dekat Haji Lulung, Riano Ahmad.
"Betul (Haji Lulung) wafat," ujar Riano Ahmad kepada Kompas.com.
Haji Lulung meninggal diduga karena penyakit jantung.
Sebelumnya, Haji Lulung menjalani perawatan intensif di RS Harapan Kita, Jakarta, akibat penyakit jantung.
Haji Lulung dirawat sejak, Kamis (2/12/2021).
Saat itu, dia dikabarkan mengalami serangan jantung berulang.
"Iya betul (mengalami serangan jantung berulang semalam). Jadi dikateter, kateternya patah. Sudah 10 hari kali ya (dirawat di RS Harapan Kita)," kata Ketua Majelis Adat Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Nuri Thahir, Jumat (3/12/2021).
Nuri Tahir menyebut dirinya belum mengetahui kondisi terbaru Lulung. Ia mengaku belum dapat menjenguk politikus PPP itu.
Ia belum dapat mengonfirmasi kabar beredar di media sosial bahwa Haji Lulung "dibuat koma untuk menghindari risiko henti jantung kembali".
"Sekarang masih di rumah sakit, di ICU. Di ICU berarti tidak boleh bergerak, tidak boleh bicara. Istirahatlah, istirahat," kata Nuri Tahir.
"Saya juga enggak boleh lihat," kata dia mengakhiri pembicaraan dengan Kompas.com.
Sebelumnya, beredar kabar tentang keadaan Haji Lulung.
"Bpk Haji Lulung semalam mengalami massive heart attack hingga cardiac arrest berkali-kali. Untuk mengurangi risiko terjadi henti jantung kembali, sementara ini beliau dibuat tidak sadar (koma). Sekarang ybs dirawat di ICVCU (Intensive Cardiovascular Care Unit) RS Harapan Kita, Jakarta. Haji Lulung sudah dirawat di sana sekitar satu minggu terakhir."
Disalin dari laman Alodokter.com melalui artikel berjudul "Pengertian Serangan Jantung", sindrom koroner akut atau serangan jantung adalah gangguan jantung serius ketika otot jantung tidak mendapat aliran darah.
Kondisi ini akan mengganggu fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Dalam dunia kedokteran, serangan jantung disebut juga sebagai infark miokard.
Serangan jantung terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke otot jantung.
Penyebab utama kondisi ini adalah penyakit jantung koroner, yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang memasok darah ke jantung (pembuluh darah koroner), akibat timbunan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah.
Hal inilah yang menjadi penyebab mengapa kolesterol tinggi bisa membuat seseorang berisiko terkena sakit jantung.
Kondisi ini diperparah dengan terbentuknya gumpalan darah, yang dapat menyumbat total pembuluh darah dan menimbulkan serangan jantung.
Ada beberapa gejala yang dapat dirasakan penderita serangan jantung, antara lain:
- Nyeri dada,
- Sesak napas atau napas berat,
- Pusing,
- Gelisah, dan
- Keringat dingin.
Akan tetapi, ada penderita serangan jantung yang tak mengalami gejala dan langsung mengalami henti jantung mendadak.(*)