Pemilihan Rektor Unhas
Hasil Pemungutan Suara Calon Rektor Unhas, Prof Budu Tertinggi
Pemungutan suara Calon Rektor Universitas Hasanuddin periode 2022-2026 telah selesai. Prof Budu memperoleh suara terbanyak
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemungutan suara Calon Rektor (Carek) Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2022-2026 telah selesai.
Sebanyak 82 Senat Akademik Unhas telah menggunakan hak suaranya di Baruga AP Pettarani, Makassar, Selasa (14/12/2021).
Hasilnya, Prof Budu memperoleh suara terbanyak dengan 29 suara, Prof Jamaluddin Jompa dengan 21 suara dan Prof Farida Patittingi 11 suara.
Prof Sumbangan Baja dengan 9 suara.
Disusul, Prof Abdul Kadir 7 suara, Prof Indrianty 2 suara serta Prof Muh Restu dan Prof Armin Arsyad hanya satu suara.
Satu suara tidak sah karena menyalahi ketentuan yang telah diatur.
Ketua Penyaringan Calon Rektor Unhas, Prof Nurpudji Astuti Daud mengatakan tiga nama yang memperoleh suara terbanyak diserahkan ke Senat Akademik ke Majelis Wali Amanat (MWA).
"Tiga naman ini akan ditetapkan sebagai calon rektor," katanya saat ditemui usai pemungutan suara.
Pemilihan Rektor Unhas akan dilakukan pada 27Januari 2022.
Selanjutnya tiga nama ini akan dipilih oleh MWA Unhas yang berjumlah 17 orang, termasuk Menteri yang memiliki suara 35 persen.
"Dari 19 MWA, hanya 17 MWA yang memilih. Rektor dan Ketua Senat Akademik tidak memilih," ucapnya.
Berikut Hasil Penghitungan Suara Bakal Calon Rektor Unhas Periode 2022-2026
Prof Farida Patittingi 11
Prof Indrianty 2
Prof Armin Arsyad 1
Prof Sumbangan Baja 9
Prof Muh Restu 1
Prof Abdul Kadir 7
Prof Budu 29
Prof Jamaluddin Jompa 21
Siapkan Tiga Konsep
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas) Prof Budu mendaftarkan diri sebagai calon Rektor Unhas periode 2022-2026, Kamis (12/8/2021) lalu.
16 Guru Besar lintas Fakultas mendampingi Prof Budu saat mendaftar di Sekretariat Panitia Pemilihan Rektor (P2R), Lantai 4 Gedung Rektorat Unhas, Tamalanrea.
Adapun ke-16 Guru Besar yang mendampingi Prof Budu yakni Prof Yusran Yusuf, Prof Darwis, Prof Ambo Ako, Prof Lellah Rahim, Prof Noer Jihad Saleh, Prof Juanda Nawawi.
Kemudian Prof Syamsuddin Toaha, Prof Syafruddin Syarif, Prof Wahyu Piarah, Prof Nasrum, dan Prof Muslim Salam.
Serta Prof Muh Akmal Ibrahim, Prof Abrar Saleng, Prof Akbar Tahir, Prof Harun Ahmad, Prof Muh Ali.
Dan juga sejumlah Dosen Unhas lainnya seperti Dr Mujetahid, drg Asdar Gani, drg Eka Erwansyah, drg Ardiansyah Pawinru, Dr Agussalim, dan Dr Rahmat Muhammad.
Guru Besar dan Dosen Unhas ini merupakan tim pengusung Prof Budu.
Tak lupa juga hadir sang istri, Andi Tenri Esa, mendampingi bersama sejumlah kerabat.
Prof Budu berterima kasih kepara kerabat dan pengusung yang telah membantu mempersiapakan hal yang diperlukan untuk pendaftaran.
“Mereka semua ini adalah respresentasi dari masing-masing fakultas, kemudian representasi dari anggota senat akademik, dan teman-teman yang telah membantu saya,” kata Prof Budu, saat ditemui usai pendaftaran.
Prof Budu mengaku terpanggil untuk ikut mendaftar sebagai calon Rektor Unhas sebab ingin mengubah Unhas yang lebih baik.
Untuk membangun ‘Kampus Merah’, sebutan Unhas yang lebih baik, Prof Budu mempersiapkan tiga konsep.
Pertama adalah ingin membawa Unhas menjadi entrepreneur university.
“Karena sekarang ini menjadi konsekuensi Unhas menjadi perguruan tinggi badan hukum,” jelasnya.
Kedua, Prof Budu berkomitmen untuk tetap membawa Unhas sebagai humaniversity.
“Saya akan lanjutkan, semakin memperdalam dan memperluas humaniversity,” katanya.
Ketiga, Prof Budu juga berkomitmen untuk tetap melanjutkan target Catch World Class University (WCU).
“Ini harus saya lanjutkan untuk menjadi semakin puas dan maju,” tuturnya
Prof Budu mengaku terpanggil untuk ikut mendaftar sebagai calon Rektor Unhas sebab ingin mengubah Unhas yang lebih baik.
Untuk membangun ‘Kampus Merah’, sebutan Unhas yang lebih baik, Prof Budu mempersiapkan tiga konsep.
Pertama adalah ingin membawa Unhas menjadi entrepreneur university.
“Karena sekarang ini menjadi konsekuensi Unhas menjadi perguruan tinggi badan hukum,” jelasnya.
Kedua, Prof Budu berkomitmen untuk tetap membawa Unhas sebagai humaniversity.
“Saya akan lanjutkan, semakin memperdalam dan memperluas humaniversity,” katanya.
Ketiga, Prof Budu juga berkomitmen untuk tetap melanjutkan target Catch World Class University (WCU).
“Ini harus saya lanjutkan untuk menjadi semakin puas dan maju,” tuturnya.