Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Bolehkah Sholat Dhuha Dikerjakan Berjamaah? Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah

Nabi tidak mencontohkan sholat berjamaah seperti Sholat Duha, ini tidak pernah ada contoh dari Nabi SAW berjamaah.

Editor: Hasriyani Latif
sanovra/tribuntimur.com
Ustad Dr Khalid Zeed Abdullah Basalamah Lc MA atau lebih dikenal Khalid Basalamah 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sholat Dhuha adalah salat sunnah yang dikerjakan di waktu pagi hari.

Sholat Dhuha menjadi amalan yang sangat dianjurkan pelaksanaannya.

Biasanya sholat Dhuha ini dikerjakan sendiri-sendiri dengan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.

Tapi apakah sholat dhuha boleh dikerjakan secara berjamaah?

Simak penjelasan Ustaz Khalid Basalamah yang dikutip dari Sunnah Moehammad, Jumat (20/9/2019) berikut ini :

Dikatakan Ustaz Khalid Basalamah, Sholat Dhuha ternyata tidak bisa dikerjakan secara berjamaah.

Hal itu lantaran, Nabi Muhammad tidak pernah memberi contoh Sholat Dhuha secara berjamaah.

Ustaz Khalid Basalamah kemudian membeberkan beberapa sholat sunnah yang bisa dikerjakan secara berjamaah.

"Tidak boleh, sholat berjamaah itu hanya sholat yang Nabi Muhammad contohkan seperti Sholat Tahajud, Sholat Tarawih, Sholat Jenazah, Sholat Gerhana, itu berjamaah," ujar Ustaz Khalid Basalamah.

"Nabi tidak mencontohkan sholat berjamaah seperti Sholat Duha, ini tidak pernah ada contoh dari Nabi SAW berjamaah," tambahnya.

Karena tidak pernah dicontohkan Nabi, Ustaz Khalid Basalamah pun kembali menegaskan kalau Sholat Duha tidak bisa ditunaikan secara berjamaah.

"Jadi tidak boleh Sholat Duha dilakukan berjamaah," jelasnya.

Keutamaan dan Waktu Terbaik Menunaikan Sholat Duha

Sholat Duha memiliki banyak keutamaan jika dikerjakan secara istiqomah oleh umat muslim.

Berikut keutamaan dan waktu terbaik menunaikan Sholat Duha :

Keutamaan Sholat Duha

1. Dua rakaat Sholat Duha senilai 360 sedekah

Keutamaan ini banyak dikaitkan dengan lancarnya rezeki, karena setara dengan 360 sedekah.

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)

2. Empat rakaat Sholat Dhuha membawa kecukupan

Sebagaimana firman Allah dalam hadits qudsi:

يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

3. Sholat Dhuha sebagai penghapus dosa

Hal ini sesuai dengan sabda Raulullah:

“Barang siapa yang mengerjakan sholat Dhuha dan mampu menjaganya setiap waktu, niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya. Sekalipun dosa-dosanya itu banyak seperti buih di lautan.” (HR. Tirmidzi dari Abu Daud Ra)

4. Sholat Dhuha sebagai Wasiat Rasulullah

Dari Abu Hurairah Ra berkata:

“Kekasihku Rasulullah saw telah berpesan kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.” ( HR. Buhkari dan Muslim).

5. Berpahala Umrah

Mengerjakan shalat dhuha tentunya akan mendapatkan pahala. Pahala dari shalat dhuha setara dengan pahala mengerjakan umrah.

Sesuai dengan isi hadist dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan umrah." (Shahih al-Targhib : 673)

6. Shalat Dhuha dua rakaat sebagai pengganti tasbih, tahmid dan tahlil

Rasulullah bersabda:

“Setiap pagi ada kewajiban untuk tiap-tiap persendian bersedekah. Tiap-tiap tasbih itu sedekah, tiap-tiap tahlil sedekah, tiap-tiap tahmid sedekah, tiap-tiap takbir sedekah, tiap-tiap menganjurkan kebaikan sedekah, tiap-tiap mencegah yang mungkar sedekah dan cukup menggantikan semua itu dengan dua rakaat shalat dhuha”. (HR Muslim)

Waktu Terbaik Menunaikan Sholat Duha

Dikutip TribunStyle.com dari bersamadakwah.net, waktu Sholat Dhuha terbentang sejak matahari naik hingga condong ke barat.

Di Indonesia, waktu ini terbentang selama beberapa jam sejak 20 menit setelah matahari terbit hingga 15 menit sebelum masuk waktu Dzuhur.

Menurut Ustaz Abdul Somad, waktu Sholat Dhuha mulai 12 menit setelah matahari terbit dan selesainya 10 menit sebelum waktu zuhur.

Waktu yang lebih utama adalah setelah seperempat siang, atau sekitar 9.00 WIB untuk wilayah Jakarta.

(TribunStyle/Listusista)

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved