Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Hadapi Persija Jakarta, Ini Saran Pengamat Sepak Bola untuk PSM

PSM Makassar ditantang Persija Jakarta pada pekan ke-16 Liga 1 2021-2022, Selasa (7/12/2021) pukul 21.45 Wita.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Suryana Anas
Dok Pribadi/Hanafing Ibrahim
Pengamat sepak bola, Muhammad Hanafing Ibrahim 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSARPSM Makassar ditantang Persija Jakarta pada pekan ke-16 Liga 1 2021-2022.

Laga besar ini akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah pada Selasa (7/12/2021) pukul 21.45 Wita.

PSM dalam kondisi terpuruk setelah kembali bermain imbang 1-1 melawan Persela Lamongan di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (2/12/2021) malam.

Hasil imbang ini membuat Laskar Pinisi tak pernah menang di lima pertandingan terakhir.

Dua kali menelan kekalahan dan tiga kali bermain imbang.

PSM harus tercecer di papan tengah klasemen dengan 19 poin.

Tertinggal jauh dengan pemuncak klasemen, Bhayangkara FC yang mengoleksi  33 poin.

Pengamat sepak bola, Muhammad Hanafing Ibrahim menilai permainan PSM tak ada perubahan dari pertandingan ke pertandingan.

Hal ini berdasarkan field study game.

Dari field study game ini bisa dilihat tim yang bermain dengan pola berbeda dan tim yang bermain dengan pola yang sama. Termasuk taktik permainan.

Ia mencontohkan, Persib Bandung melakukan pressure build up, langsung tekan ke depan.

Persija dengan counter attacknya.

“PSM setiap pertandingan polanya sama saja, Kalau karakter permainan masih ada. Cuma taktik dari pertandingan ke pertandingan sama sekali belum terlihat, sehingga lawan mudah membaca,” katanya melalui sambungan telepon, Sabtu (4/12/2021).

Ketika lawan Persela, ungkap Hanafing, penyerang PSM terlihat tak ada koordinasi bagaimana membuka ruang.

Padahal, Persela merupakan tim dengan pertahanan yang kurang sejauh ini di Liga 1.

“Apakah dari wing play, ada muncul dari lini kedua, apakah dia melakukan true pass, wall pass dan lain lain. Jadi kebanyakan saya lihat bermain dari pinggir baru long ball ke tengah, sedangkan long ballnya tidak ada target. Siapa yang jadi target ketika long ball”.

“Jika striker dapat bola, siapa yang datang dari dua lini. Itu tidak terlihat, sehingga Persela mudah antisipasi serangan PSM. Dan itu sudah sering terjadi di pertandingan lainnya,” ungkap mantan pemain Timnas Indonesia era 1980-1900-an ini.

Belum lagi, koordinasi antar lini yang sangat lambat.

Ketika satu pemain memblok pergerakan pemain, harus dipikirkan sosok yang mengcover, sehingga ketika lawan berhasil melewati pemain PSM  tidak langsung melakukan pelanggaran yang bisa membuat lawan menciptakan gol.

“Koordinasi antar lini sangat lambat. Artinya ketika salah satu pemain PSM datang memblok lawan, siapa yang datang mengcover, tapi ini tak terlihat. Makanya ketika lawan lewat sering terjadi pelanggaran. Gol Persela kan dari proses seperti itu,” terang Hanafing.

Dia menyebut Karateker Pelatih PSM, Syamsuddin Batola harus berpikir mengubah taktik bermain. Namun, ini tidak mudah. Butuh waktu.

“Melatih taktikal itu tidak bisa langsung jadi. Butuh waktu, butuh latihan, butuh pemahaman, komunikasi yang bagus antara pemain dengan pelatih. Ini harus dilakukan Batola, supaya karakteristik dari masing-masing pemain terlihat,” jelas pria 58 tahun ini.

Lanjut dia, tim yang bagus adalah tim yang tak boleh pincang ketika sejumlah pemain intinya tak bisa dimainkan.

Pemain inti dan pemain cadangan memiliki kualitas yang sama, agar taktik pelatih tetap bisa berjalan meski pilar utama harus absen.

Hadapi Persija Jakarta tiga hari mendatang, mantan Pelatih PSIS Semarang ini menyarankan PSM waspadai kecepatan pemain Macan Kemayoran.

“Persija punya pemain yang cepat di depan. Ini harus diantisipasi oleh Syamsudin Batola, karena  Persija juga ingin mengejar kemenangan,” ucapnya.

Apa lagi, kata Hanafing, kondisi fisik pemain PSM kurang bagus. Pemain berposisi bertahan sudah di atas 30 tahun.

“Jalani pertandingan yang sangat padat, tiga sampai empat hari tidak gampang bagi fisik yang lemah. PSM diisi oleh pemain senior yang sudah berumur, untungnya mereka tidak bermain lawan Persela. Jadi punya tenaga ekstra lawan Persija,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved